Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Perbaiki Kualitas Komponen V-Belt Motor Matik

Kemenperin Perbaiki Kualitas Komponen V-Belt Motor Matik Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penggunaan sepeda motor matik di Indonesia sedang naik daun. Hal tersebut mendorong Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) V-Belt yang berfungsi mendukung kinerja motor matik.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara mengatakan, V-Belt atau Belt Drive merupakan komponen yang berfungsi untuk memindahkan tenaga mesin ke roda.

"Saat ini pengembangan V-Belt semakin pesat dengan meningkatnya penjualan motor matic. Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada 2017 mencapai 5,8 juta unit. Dari total tersebut, sebanyak 4,5 juta unit atau 82% merupakan angka penjualan motor matik," katanya di Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Menurut Ngakan, kualitas serat karet dan sifat reologi komponen V-Belt perlu dimaksimalkan. Upaya ini dapat memacu daya saing produk otomotif nasional di tingkat domestik dan global.

"Kami konsisten mendorong kegiatan litbang di setiap unit pelayanan teknis Kemenperin, khususnya di bawah binaan BPPI. Ini guna menjawab kebutuhan industri nasional," paparnya.

Dalam pengembangan V-Belt, BBKKP Yogyakarta bekerja sama dengan PT Bando Indonesia. Riset ini dilakukan dengan mencoba beragam variasi perbandingan polimer Natural Rubber (NR) dan Compression Rubber (CR).

"Selain itu, penggunaan akselerator dan sulfur dilakukan untuk menghasilkan karet dengan sifat reologi yang baik, sehingga mampu melekat dengan sempurna," jelasnya.

Penggunaan serat alam pada V-Belt yang dihasilkan menjadikannya bersifat biodegradable, mudah diproses, tidak beracun, serta lebih ringan.

Dengan melakukan modifikasi serat alam dan campuran serat sintetis, Ngakan meyakini, dapat dihasilkan formulasi terbaik dengan komparasi Parts per Hundred Rubber (PHR) antara Crumb Rubber (CR) – karet remah dengan Ribbed Smoked Sheet I (RSS I), yaitu 70:30.

Formula hasil penelitian ini, kata Ngakan, telah diuji dan sesuai dengan standar JASO E-107. JASO E-107 merupakan standar untuk Automotive V-Belts and Corresponding V-Pulley Grooves - Shape and Dimensions yang dikeluarkan oleh Japan Automobile Standard Organization (JASO).

Potensi penyerapan serat alam didukung dengan luas areal perkebunan karet di dalam negeri yang mencapai 3,6 juta hektare dan produksi sebesar 3,6 juta ton pada 2017.

"Maka penelitian ini sangat berpotensi digunakan untuk mendukung program hilirisasi produk berbasis karet," ungkap Ngakan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: