Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hapernas 2018: Momentum Wujudkan Rumah Rakyat Berkualitas

Hapernas 2018: Momentum Wujudkan Rumah Rakyat Berkualitas Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong seluruh stakeholder terkait perumahan untuk meningkatkan aspek kualitas dalam pembangunan rumah, khususnya rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti menjelaskan, pemerintah menginginkan perumahan yang dibangun pemerintah, swasta maupun masyarakat memenuhi syarat laik huni agar masyarakat dapat hidup lebih berkualitas dan sehat.

"2018 merupakan peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) ke-11, tujuannya untuk mengingatkan kami sebagai stakeholder perumahan bahwa rumah memiliki fungsi yang sangat penting karena menjadi cikal bakal peradabadan dan jati diri bangsa," kata Lana Winayanti dalam rilisnya yang diterima redaksi Warta Ekonomi, Jumat (24/8/2018).  

Untuk menyukseskan peringatan Hapernas 2018, Kementerian PUPR menyelenggarakan rangkaian kegiatan. Di antaranya pameran rumah rakyat pada 22-30 September 2018 di Jakarta Covention Center dan workshop "Disruptive Technology for Affordable Housing" pada 17 September 2018 di Kementerian PUPR.

Selanjutnya sayembara rumah tapak dan rumah susun bersubsidi pada Juli-September 2018, serta peresmian rumah layak huni di Palu pada 2 Oktober 2018. 

"Sayembara digelar karena kami melihat desain seluruh rumah bersubsidi sama. Diharapkan melalui sayembara ini akan muncul desain yang mengangkat arsitektur masing-masing daerah, penggunaan bahan lokal dan banyak inovasi lain yang mengusung kearifan lokal," tambahnya.

Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, desain rumah tapak dan rumah susun akan mengusung kearifan lokal. Khalawi mencontohkan, penggunaan desain rumah Honai di Papua, pembangunan rumah di Suku Anak Dalam Jambi yang menggunakan kayu lokal, rusun di Bali yang menggunakan pernak-pernik budaya Bali, dan rusun di Palembang yang dicat dan menggunakan Songket khas Palembang.

"Tampilan tersebut akan memperindah dan bisa untuk wisata dan mempromosikan kebudayaan dari daerah itu sendiri," jelas Khalawi.

Saat ini sudah 1.288 peserta yang telah memasukan hasil karyanya. Nantinya karya para finalis akan dipamerkan pada pameran perumahan September 2018 di Jakarta Convention Center.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: