Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CBA: Investor Antusias Terhadap Obligasi Berbasis Blockchain

CBA: Investor Antusias Terhadap Obligasi Berbasis Blockchain Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Sydney -

Obligasi publik pertama di dunia yang dibuat dan dikelola hanya menggunakan blockchain mendapat dukungan dari tujuh investor, Commonwealth Bank of Australia, satu-satunya manajer utama dari kesepakatan itu mengatakan pada Jumat (24/8/2019), dengan membantu mengumpulkan dana sebesar A$110 juta (US$80,48 juta) untuk Bank Dunia.

Manajer eksekutif umum Commonwealth Bank (CBA.AX) James Wall mengatakan bahwa kesepakatan itu, yang dirancang untuk menguji bagaimana teknologi dapat meningkatkan praktik penjualan obligasi selama puluhan tahun, telah melebihi harapan dan bunga yang "luar biasa".

The American fund Northern Trust (NTRS.O), tiga pemerintah negara bagian Australia, dana pensiun lokal First State Super, dan CBA adalah investor dalam kesepakatan, yang dipandang sebagai langkah awal dalam memindahkan penjualan obligasi dari proses manual ke arah lebih cepat dan otomatisasi yang lebih murah.

Bendahara Bank Dunia Arunma Oteh mengatakan ada sebuah minat yang "besar".

“Saya senang bahwa transaksi obligasi pionir ini menggunakan teknologi ledger yang didistribusikan, yang disebut obligasi-i (bond-i), sangat diterima dengan baik oleh investor,” ujar Oteh.

"Kami sangat terkesan oleh minat investasi dari institusi resmi, para investor berkualitas tinggi ini memahami nilai dari pemanfaatan teknologi untuk inovasi di pasar modal," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (24/8/2018).

Bank Dunia, yang obligasinya membawa peringkat AAA, secara teratur menggunakan kekuatan pinjamannya untuk membantu mengembangkan pasar obligasi baru serta memelopori cara baru untuk menjual dan memperdagangkan sekuritas.

Bank Dunia mengeluarkan antara $50 miliar dan $60 miliar per tahun obligasi untuk mendukung kemajuan ekonomi di negara berkembang.

Australia dinilai sebagai tempat uji coba yang pas untuk perkembangan pasar bond-i karena infrastruktur keuangannya yang mapan dan keakraban investor internasional dengan dolar Australia, yang merupakan salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia.

Meskipun ada prototipe lain atau proyek blockchain simulasi paralel di pasar sebelumnya, CBA mengatakan obligasi Bank Dunia akan menjadi yang pertama kalinya bahwa modal dibangkitkan dari investor publik melalui penerbitan obligasi yang sah secara hukum yang menggunakan teknologi blockchain dari awal hingga akhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: