Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Hal Cerdas yang Dilakukan Perusahaan Inovatif

3 Hal Cerdas yang Dilakukan Perusahaan Inovatif Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perubahan, inovasi, transformasi, adaptasi. Kata-kata itu sudah menjadi navigasi umum untuk kesuksesan perusahaan di dunia yang terus berubah.

Dari keempat kata itu, mari kita bahas salah satunya; inovasi. Inovasi diyakini berkorelasi langsung dengan investasi. Dengan begitu tentu saja inovasi sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan yang sukses.

Perusahaan-perusahaan yang inovatif dan paling mahir dalam perubahan dan transformasi memprioritaskan beberapa faktor-faktor berikut:

1. Komunikasi yang efektif.

Perubahan saat ini melibatkan perubahan konstan dalam informasi, ide, risiko, dan penghargaan. Di perusahaan yang mana komunikasinya jelas, konstan, dan terhubung di semua tingkatan terbukti lebih mudah dikelola.

McKinsey mencatat bahwa salah satu cara paling ampuh untuk berkomunikasi adalah perusahaan memiliki kisah perubahan yang jelas dan teratur. Mengembangkan komunikasi antarkaryawan dapat membawa perubahan yang baik untuk sukses.

2. Kepemimpinan aktif.

Sebagai seorang pemimpin harus bersikap aktif dalam setiap kebutuhan di perusahaan. Terjun langsung sesekali juga penting. Berbagi ide dan bertukar pikiran dengan karyawan lainnya mampu mengembangkan perusahaan menjadi inovatif.

Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa menghasilkan kontrol dan memberdayakan orang lain di setiap tingkat organisasi adalah hal yang sangat memungkinkan fleksibilitas, keterbukaan, dan inovasi yang lebih konsisten.

McKinsey lebih lanjut menunjukkan bahwa gerakan semacam itu membantu para pemimpin senior menghindari jebakan-jebakan khas yang menghambat kesuksesan, terutama kesenjangan persepsi antara bagian atas dan seluruh organisasi tentang apa yang terjadi sehari-hari.

3. Perbaikan berkelanjutan.

Mungkin yang paling penting untuk sukses dalam dunia yang berubah dengan cepat adalah asumsi budaya tentang kesementaraan solusi.

Yang tersirat adalah semuanya harus tetap terbuka untuk berubah - peran, struktur, ukuran, pasar, dan lain-lain. Perbaikan yang terus dilakukan tentu meminimalisir kesalahan. Evaluasi satu dengan yang lainnya membantu perkembangan untuk perusahaan itu sendiri.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: