Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub Imbau TKDN Ditingkatkan Hingga 50%

Menhub Imbau TKDN Ditingkatkan Hingga 50% Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Palembang -

Menhub Budi Karya Sumadi meminta tingkat penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) untuk sarana kereta api bisa meningkat dari yang saat ini 30 persen menjadi 50 persen.

"Sekarang 30 persen, kita inginkan bisa inginkan 40 sampai 50 persen," kata Menhub saat meninjau LRT Sumatera Selatan di Palembang, Jumat (24/8/2018).

Budi menambahkan saat ini sarana LRT Sumatera sudah menggunakan produk dalam negeri, yaitu buatan PT Industri Kereta Api.

Dia menjelaskan penggunaan TKDN sendiri sebetulnya tidak jauh berbeda dengan harga komponen buatan luar negeri, hanya saja diharapkan apabila terus berkembang bisa memangkas biaya produksi.

"Dari segi rupiah relatif sama karena industri di Indonesia itu baru, belum mencapai titik efisiensi, baik dari segi jumlah mauoun jumlah tenaga kerja tapi kita upayakan harganya tidak naik," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, di luar negeri dari sisi industri sudah berkembang karena tenaga kerja banyak, sehingga produk yang dihasilkan banyak.

"Dia bisa membangun 100 kereta api, harganya akan relatif murah, TKDN relatif sama karena jumlah sedikit, risiko tinggi, tapi kita berharap industri lain akan mengembangkan komponen TKDN sehingga akan lebih murah," katanya.

Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Wahyu Widodo Pandoe mengatakan pihaknya mendorong agar sarana LRT baik Sumsel maupun Jakarta menggunakan produk dalam negeri.

"Sudah saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri, agar bisa dimanfaatkan dan menjadikan fasilitas nyaman dan efisien," katanya.

Dia mengatakan bahkan penggunaan TKDN harus mencapai 60 persen.

"AC sudah buatan lokal, LRT Jabodebek sarana masih Korea, tahun depan Inka, orang enggak akan nanya prasarananya, tapi orang akan lihat sarananya buatan kita sendiri atau negara lain," pungkasnya. (HYS/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: