Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kini Pasar Turi Baru Tak lagi Ramai, Bu Risma?

Kini Pasar Turi Baru Tak lagi Ramai, Bu Risma? Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar Turi Surabaya yang kerap mengalami kebakaran membuat pasar yang melegenda di Indonesia ini semakin sepi. Pasca kebakaran kali ke lima yang terjadi 2012 lalu saat ini kondisinya bagaikan mati suri. Pasar sudah kembali dibangun, tapi tidak seramai dahulu. 

Perlu diketahui total jumlah stan di Pasar Turi Baru yang sudah selesai dibangun sebanyak 6.400 unit. Pembangunannya sendiri sudah rampung sejak tahun 2014. Dari jumlah itu, sebanyak 4.500 unit kios telah terjual ke pedagang antara lain: 3.600 unit ke pedagang lama dan 900 unit pedagang baru. Serah terima kios pun berlangsung sejak Desember 2014 sampai awal 2015. 

Kendati menempati bangunan baru namun tidak serta merta membuat pasar kembali ramai seperti sedia kala. Pedagang sudah menempati kios-kios baru, tapi mereka kehilangan pembeli dan pelanggan mereka yang dulu. Hal itu membuat ribuan pedagang yang telah memiliki kios di sana resah dengan kondisi pasar tersebut. 

Ita Sulistiani, salah satu pedagang makanan menduga, sepinya pasar Turi dipicu oleh belum ditutupnya Tempat Penampungan Sementara, yang menjadi tempat penampungan sementara para pedagang saat terjadi kebakaran. “Kami jualan di sini, tapi tempat penampungan belum ditutup, bagaimana di sini mau ramai,” ujarnya. 

Ironisnya lagi, meskipun para pedagang telah menempati kios mereka, tapi izin operasional belum keluar. Belum adanya izin operasional tersebut juga membuat pihak pengelola pasar tidak bisa berbuat banyak. 

Untuk itu dia meminta kepada Pemkot Surabaya untuk mengambil kebijakan untuk mengembalikan Pasar Turi seperti sediakala. Sebab dengan menurunnya aksitivitas Pasar Turi tidak juga berdampak kepada kondisi ekonomi Kota Surabaya. Sebelum kebakaran perputaran uang di pusat grosir Jawa Timur ini ini mencapai Rp15-20 miliar per hari, tapi dengan kondisi sekarang membuat perputaran uang juga berkurang drastis. 

" Makanya tolong Bu Risma bijak melihat persoalan ini, tolong segera dikeluarkan izin pasar ini agar dikelola maksimal," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: