Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gila, Harga Elpiji Subsidi di Palu Tembus Rp50 Ribu

Gila, Harga Elpiji Subsidi di Palu Tembus Rp50 Ribu Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Palu -

Sejumlah warga di Palu, Sulawesi Tengah mengeluh harga elpiji bersubsidi dijual di luar pangakalan mencapai Rp50.000/tabung.

"Tindakan para pedagang pengecer menjual gas subsidi untuk kebutuhan rumah tangga itu sangat merugikan masyarakat," kata Ny Maria Bubun di Palu, Minggu (26/8/2018).

Ia mengatakan terpaksa membeli elpiji dijual pengecer, sebab stok di pangakalan resmi kosong.

Biasanya, kata dia, membeli elpiji di salah satu pangkalan yang ada di wilayah tersebut.

Tetapi, kata dia sudah dua pekan ini, pangkalan belum mendapatkan pasokan elpiji. Karena itu, warga membelinya di kios-kios meski harga jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Di pangkalan, harga elpiji 3 kg hanya Rp16.000/tabung. "Tapi di kios-kios pengecer mencapai Rp50.000/tabung," kata dia.

Padahal, pedagang kios sudah diperingati untuk tidak menjual, namun kenyataannya elpiji subsidi tersebut semakin banyak dijual diluar pangakalan.

Para pedagang tampak mengabaikan larangan dari Pemkot untuk tidak menjual elpiji subsidi di kios. Elpiji subsidi hanya dijual lewat pangakalan pengecer resmi.

Keluhan senada juga disampaikan Ny Agus. Ibu rumah tangga itu membenarkan membeli elpiji yang dijual pedagang pengecer di kios di kawasan Pasar Masomba dengan harga Rp50.000/tabung.

"Mau tidak mau kami beli, sebab di pangakalan kosong," kata dia.

Ia mengemukakan saat membeli elpiji di salah satu kios di kawasan itu, pemilik kios sudah ditegur dan diancam untuk dilaporkan kepada petugas, tetapi bersangkutan tetap bersikeras menjual elpiji 3kg dengan harga Rp50.000/tabung.

Sementara pantauan di sejumlah pangkalan di Ibu Kota Provinsi Sulteng, rata-rata stok elpiji subsidi kosong.

Tetapi untuk elpiji nonsubsidi yakni ukuran 5,5kg dan 12kg/tabung, stoknya banyak di pasaran.

Djafar, salah seorang pemilik pangkalan elpiji subsidi di wilayah Palu Selatan mengaku sudah dua pekan terakhir ini belum mendapatkan pasokan. Biasanya sekali seminggu mendapat jatah pasokan elpiji subsidi.

Namun, kata dia, selama dua pekan ini belum mendapat pasokan dari pihak agen penyalur. Dia mengaku tidak mengetahui apa penyebabnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: