Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengusaha dan Karyawan

Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengusaha dan Karyawan Kredit Foto: Reuters/Charles Plateau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Literasi keuangan adalah tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai lembaga keuangan formal, produk, dan jasa keuangan. Menurut hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016, tingkat literasi keuangan di Indonesia sebesar 29,6%.

Sama halnya dengan penduduk Filipina, mereka masih kekurangan pengetahuan paling dasar  yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang baik. The Philippine Daily Inquirer melaporkan bahwa dalam S & P 2014 Global's FinLit Survey, yang memberi peringkat 140 negara dalam hal literasi keuangan, terungkap bahwa Filipina sebagai salah satu dari 30 negara yang tingkat keuangannya paling sedikit di dunia, hanya 25%.

Perusahaan, tempat bekerja adalah salah satu tempat paling efektif untuk mengajarkan literasi keuangan; International Foundation of Employee Benefit Plans mengatakan bahwa pendidikan keuangan di tempat kerja dapat membantu karyawan belajar bagaimana mengelola tabungan mereka dalam jangka pendek (misalnya kredit, tabungan) dan jangka panjang (misalnya pensiun).

Bisnis dapat menerapkan program dan sistem yang akan mengajarkan karyawan cara menyimpan, berinvestasi, mengelola pendapatan, dan mempersiapkan masa depan.

Tapi, apa untungnya meningkatkan literasi keuangan bagi pemimpin perusahaan?

1. Literasi keuangan mengurangi stres di tempat kerja.

Ketika orang gagal merencanakan masa depan keuangan mereka, Anda dapat bertaruh bahwa stres keuangan dan kecemasan akan meningkat

 Karena kegagalan dalam merencanakan, begitu banyak orang Filipina hidup dari gaji ke gaji, kebutuhan mereka setiap hari lebih besar daripada penghasilan dan hal itu memutuskan mereka untuk berutang banyak.

Dengan memberi karyawan Anda alat yang mereka butuhkan untuk melek finansial, Anda membiarkan mereka mengambil kendali hidup mereka. Dan dengan mendidik mereka, Anda tidak hanya memberdayakan mereka, tetapi juga meningkatkan bisnis perusahaan Anda

Karyawan dapat lebih fokus pada tugas yang sedang dikerjakan alih-alih khawatir tentang kapan gajian berikutnya. Dan bukannya bekerja demi mendapatkan gaji, karyawan dapat mulai memikirkan tujuan karier mereka dan bagaimana mereka dapat bekerja dengan baik.

2. Literasi keuangan meningkatkan produktivitas

Orang-orang yang tertekan secara finansial merasa seperti mereka tidak memiliki kendali atas masa depan mereka, dan kecemasan ini dapat meluas ke kinerja pekerjaan mereka.

Banyak penelitian telah menunjukkan efek negatif dari stres pada produktivitas—stres telah dikaitkan dengan ketidakhadiran, kecelakaan, produktivitas berkurang, perputaran karyawan, dan banyak lagi.

Mempelajari cara mengelola uang adalah keterampilan penting yang dapat membantu menghilangkan stres keuangan. Semakin banyak karyawan yang paham uang dan bebas stres, semakin baik kinerja mereka.

3. Pendidikan keuangan dapat meningkatkan loyalitas

Menerapkan program pembelajaran di tempat kerja menunjukkan kepada karyawan Anda bahwa Anda diinvestasikan dalam keberhasilan mereka, di dalam dan di luar tempat kerja.

Bayaran sering menjadi sumber utama ketidakpuasan di antara karyawan, tetapi karena literasi keuangan mengajarkan pekerja bagaimana mengelola pendapatan dengan benar, itu dapat membantu mereka mengendalikan masa depan keuangan mereka.

“Karyawan yang aman secara finansial lebih mungkin untuk tinggal bersama perusahaan mereka,” kata Veloso, "itu sebabnya lebih banyak bisnis harus melakukan upaya untuk mendidik karyawan mereka tentang membuat keputusan keuangan yang baik."

Setiap pengusaha harus mulai berpikir untuk melakukan bagiannya dalam menanamkan kesejahteraan financial karyawannya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: