Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Yakin Defisit Transaksi Berjalan Selesai Setahun

Jokowi Yakin Defisit Transaksi Berjalan Selesai Setahun Kredit Foto: Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo menyatakan keyakinannya bahwa masalah defisit transaksi berjalan dapat diselesaikan dalam waktu setahun ke depan.

"Saya kira kita bisa menyelesaikan, saya yakin dalam setahun bisa kita selesaikan," kata Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan pengurus dan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Senin (27/8/2018).

Kepala negara menyebutkan, problem terbesar perekonomian Indonesia saat ini masih defisit transaksi berjalan.

"Ini defisit yang lama sekali tidak diperbaiki, saya kira kita akan fokus ke sana, terutama di neraca perdagangan dan kedua di keseimbangan primer," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Ia menyebutkan, saat ini belum banyak yang dilakukan untuk mengatasi masalah defisit transaksi berjalan.

"Misalnya kemarin kami hitung untuk penggunaan B20 atau biodiesel, itu kalau bisa berjalan karena harga BBM naik, kita dapat US$6 miliar dan dari volume naik dapat US$5 miliar, dari satu hal ini saja kita sudah dapat US$11 miliar, hal seperti ini yang tidak pernah kita hitung secara detail," katanya.

Demikian juga dengan sektor pariwisata. Begitu ada konsentrasi ke pariwisata, nyatanya akhir 2018, kunjungan 17 juta wisman bisa dicapai.

"Thailand bisa 34 juta, saya kira kita bisa samai Thailand, paling tidak produk harus lebih detail, kemasan diperbaiki, ini pekerjaan kita bersama, baik di Kadin daerah maupun pusat," katanya.

Menurut dia, masih banyak yang harus diperbaiki, tetapi intinya pemerintah ingin tidak melulu konsentrasi pada pertumbuhan ekonomi, tapi juga pada kualitas pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

Pada awal sambutannya, Jokowi mengatakan, ketidakpastian kondisi perekomian dunia makin besar. Kalau dulu orang takut pada perang dagang AS-China, sekarang tambah lagi dengan urusan Turki.

"Saya tidak tahu akan ada ketidakpastian apa lagi, saya kira perekonomian dunia semakin tidak menentu dan terakhir ketika saya bertemu Presiden Bank Dunia, Kim, saya tanya bagaimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun perekonomian global," katanya.

Bank Dunia secara umum tidak punya saran dan sulit diprediksi.

"Ya artinya menurut saya, internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Presiden Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: