Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pindad Uji Daya Gempur Medium Tank

Pindad Uji Daya Gempur Medium Tank Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Pindad (Persero) melakukan uji daya gempur Medium Tank karya anak bangsa meliputi firing test atau uji tembak di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/8/2018).

Acara dihadiri oleh Dankodiklat TNI AD Mayjen TNI A.M. Putranto, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan, Bondan Tiara Sofyan, perwira tinggi TNI serta pejabat Kementerian BUMN. Kabidlaik Kementerian Pertahanan dan Kadislitbangad memberikan testimoni bagaimana proses uji dan sertifikasi Medium Tank hingga saat ini.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad untuk mengetahui kemampuan daya gempur Medium Tank dalam kondisi baik, memenuhi persyaratan dan spesifikasi design. 

Medium Tank merupakan program panjang dalam membangun penguasaan teknologi menuju kemandirian alutsista dalam negeri. Medium Tank termasuk pada tujuh program pengembangan strategis pemerintah untuk meningkatkan kemampuan BUMNIS agar dapat bersaing dengan industri pertahanan luar negeri. Melalui program kerjasama pengembangan Medium Tank ini, Pindad sudah mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan referensi standar internasional mengenai pengembangan tank.

"Pada hari ini merupakan puncak pelaksanaan tes dari Medium Tank kita. Pindad juga sudah memiliki kontrak dengan Kemenhan RI sejak akhir tahun 2015," katanya.

Abraham menjelaskan uji daya gempur/Firing Test ini dilakukan untuk menguji fungsi penembakan dari turret 105 mm yang merupakan senjata utama Medium Tank yang memiliki daya hancur besar. Turret Medium Tank dipersenjatai dengan canon kaliber 105 mm yang mampu menembakkan berbagai tipe munisi kaliber 105 mm. 

Uji daya gempur juga dilakukan pada saat tank statis dan saat kondisi bergerak. Uji ini juga bertujuan untuk menunjukan kemampuan lock on pada satu titik sementara tank bergerak, kemampuan tembak tank dalam kondisi statis dari semua sisi serta kemampuan tembak tank pada sasaran tetap dalam kondisi tank bergerak. 

"Uji tembak dilakukan sejak tanggal 25 - 30 Agustus 2018," ujarnya.

Uji tembak dilakukan dalam beberapa sesi. Sesi tembak pertama untuk menembak sasaran jaring pada titik-titik tertentu dengan tipe munisi TPCSDS-T. Sesi kedua menembak sasaran plat dengan tipe munisi HEP-T untuk simulasi kemampuan menggempur rantis. Sesi ketiga, menembak moving target dengan tipe munisi TPCSDS tanpa jeda. Sesi tembak keempat yaitu penembakan salvo atau beruntun dengan tipe munisi HE4 TP2 membidik sasaran perkubuan dan plat. 

"Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad," ungkapnya.

Sebelumnya, Medium Tank telah melalui mine blast test atau uji ketahanan atas ledak ranjau dengan hasil yang memuaskan pada 12 dan 14 Juli 2018, serta uji mobilitas dan performa pada 7 - 16 Agustus 2018. 

Pada momen 73 tahun Indonesia juga telah dilaksanakan penyambutan Medium Tank yang telah melalui serangkaian uji untuk mengapresiasi kinerja seluruh tim uji yang terus berupaya untuk menghadirkan Tank pertama karya anak bangsa ini dalam kualitas terbaik.

Abraham Mose menambahkan Pindad telah menyelesaikan proses pengembangan Medium Tank mulai dari proses desain sampai dengan prototyping yang dibangun di Indonesia oleh anak bangsa. Kehadiran Medium Tank merupakan bukti bahwa industri pertahanan dalam negeri mampu untuk menghasilkan produk inovatif berteknologi tinggi dalam mendukung kemandirian alutsista  menjaga kedaulatan NKRI. 

"Setelah melakukan uji tembak kita akan perbaiki sehingga bisa menghasilkan Medium Tank yang prima," pungkasnya.

Adapun, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan, Bondan Tiara Sofyan mengatakan ini merupskan kerja sama teknologi antara Pindad dengan FNSS Turki dan akan diproduksi secara masal sampai akhir tahun 2018. 

"Kami harapkan dukungan kepada semua pihak untuk mendukung pengadaan alusista ini." katanya.

Dia menyebutkan ini merupakan sebuah oembuktian bahwa Indonesia telah memproduksi Medium Tank dengan cara join development dan digunakan untuk ketahanan NKRI. 

"Ini merupakan endorsement terpenting sebelum kita melakukan ekspor ke luar negeri," pungkasnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: