Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal III-2018, 50% Dana Bergulir LPDB-KUKM Ditarget Tersalurkan

Kuartal III-2018, 50% Dana Bergulir LPDB-KUKM Ditarget Tersalurkan Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengaku optimistis 50% dari total Rp1,2 triliun dana bergulir mampu tersalurkan hingga September atau kuartal III-2018.

Direktur Bisnis LPDB-KUMKM, Iman Pribadi mengungkapkan, hingga kuartal II-2018 serapan dana bergulir masih sangat kecil. Hal ini lantaran pihaknya sejak awal 2018 lebih fokus melakukan pembenahan terkait infrastruktur, seperti IT, standar operasional prosedur (SOP), termasuk pergantian manajemen.

"Saat ini penyerapan masih kecil, sekitar 1-2% karena memang kami lebih hati-hati (menyalurkan dana). Saat ini kami sedang membenahi infrastruktur agar lebih baik, sehingga meminimalisir potensi kredit macet," kata Iman di sela Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Inklusif LPDB-KUKM di Ternate, Maluku Utara, Senin (27/8/2018).

Selain pembenahan, pihaknya memperluas jangkauan penyaluran melalui kerja sama dengan berbagai pihak agar Tri Sukses LPDB-KUMKM bisa terwujud, yaitu sukses penyaluran, pemanfaatan, dan pengembalian. Kerja sama itu dilakukan dengan berbagai perusahaan penjaminan dan perbankan, di antaranya Jamkrindo, BLUD Dana Bergulir, lembaga perantara, serta Dinas Koperasi dan UKM di tingkat provinsi. Sedangkan Askrindo sendiri masih melakukan nota kesepahaman.

"LPDB saat ini tidak dapat membuka cabang segala macam, maka kami perlu banyak kerja sama dengan dinas koperasi dan lembaga penjamin yang ada di daerah. Sehingga monitoring bisa dilakukan dengan lebih baik," ujarnya.

Mengutip data LPDB-KUMKM, penyaluran dana bergulir akumulasi periode 2008, hingga Juli 2018 tercatat mencapai Rp8,5 triliun untuk 1.017.481 UMKM. Dari jumlah itu, sejak 2008-2017 tersalurkan sebesar Rp11,6 miliar untuk Maluku Utara.

"Tahun ini kami alokasikan untuk Maluku Utara Rp11 miliar. Pelaku UMKM bisa mengajukan proposal melalui lembaga penjamin," jelas dia.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Maluku Utara, Yon Basir menyambut baik upaya LPDB-KUMKM melakukan sosialisasi dan bimbingan program inklusif. Sebab, menurut dia, akses permodalan selama ini menjadi masalah klasik yang dialami pelaku UMKM di Maluku Utara.

Dinas Koperasi dan UKM Maluku Utara, kata Yon, akan memberikan pendampingan dan membantu pelaku KUMKM untuk dapat mengakses permodalan dana bergulir.

"Setiap tahun banyak KUMKM baru tumbuh, sehingga kemudahan akses permodalan sangat dibutuhkan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Jaenal Aripin menambahkan, selama ini kualitas dan kelayakan proposal dalam pengajuan dana bergulir ke LPDB-KUMKM menjadi kendala utama. Utamanya, terkait kriteria jaminan.

"Sekarang pengajuan bisa melalui lembaga penjaminan, nanti mereka yang akan memproses pengajuan proposal pembiayaan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: