Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Manufaktur Sumbang 33,6% Total Investasi

Sektor Manufaktur Sumbang 33,6% Total Investasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor industri memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan nilai investasi pada semester I tahun 2018. Tercatat, jumlah penanaman modal dari kelompok manufaktur mencapai Rp122 triliun melalui 10.049 proyek atau menyumbang 33,6%  dari total nilai investasi sebesar Rp361,6 triliun.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan pihaknya terus aktif mendorong peningkatan nilai investasi  terutama di sektor manufaktur.

“Melalui pembangunan pabrik, tentunya membawa multiplier effect bagi perekonomian nasional seperti peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, dan penerimaan devisa,” kata Airlangga di Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Kementerian Perindustrian mencatat, sepanjang semester I-2018, penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari sektor industri berada di angka Rp46,2 triliun. Sedangkan, penanaman modal asing (PMA) dari sektor industri mampu menembus hingga US$5,6 miliar atau Rp75,8 triliun.

Adapun kontribusi PMDN tertinggi dari sektor manufaktur, di antaranya industri makanan sebesar 47,50% atau senilai Rp21,9 triliun, industri kimia dan farmasi 14,04% atau Rp6,4 triliun, serta industri logam, mesin, dan elektronika 12,70%  atau sebesar Rp5,8 triliun.

Selanjutnya, kontribusi PMA tertinggi dari sektor manufaktur, yakni antara lain industri logam, mesin, dan elektronika sebesar 39,69% atau US$2,2 miliar, diikuti industri kimia dan farmasi 18,84% atau US$1,1 miliar, serta industri makanan 10,41% atau US$586 juta.

Menurut Airlangga , suntikan dana investor menjadi kekuatan bagi perekonomian nasional, terlebih lagi industri menjadi penggerak utama dari target pertumbuhan ekonomi nasional.

“Investasi ini juga kami yakini dapat memperkuat struktur industri di Tanah Air dan bisa menjadi substitusi bahan baku impor,” jelasnya.

Oleh karena itu, pemerintah terus bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga memacu pertambahan penanaman modal di Indonesia, baik itu bentuk investasi baru maupun perluasan usaha atau ekspansi.

“Pemerintah saat ini telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk lebih mempermudah masuknya investasi baik dari dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: