Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Quipper Sebut Industri Edtech Banyak Pemain

Quipper Sebut Industri Edtech Banyak Pemain Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertama kali hadir di Indonesia pada 2015, Quipper memberikan layanan bebas biaya melalui Quipper School yang memudahkan guru dan siswa mengatur kelas online dengan Learning Management System. Kemudian keluar layanan Quipper Video yang memudahkan siswa belajar mandiri melalui video streaming. Saat itu education technology (edtech) serupa belum bermunculan. 

Founding member Quipper dan Country Manager Quipper Indonesia, Takuya Homma mengatakan bahwa sebagai negara terbesar di Asean, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan Edtech tercepat. Pemain Edtech pun diakuinya sangat banyak. 

"Saat Quipper masuk ke Indonesia 2015 lalu, belum ada pemain yang menyentuh ranah konten pendidikan berbasis video streaming. Saat itu kami pioneer, namun saat ini perkembangannya sungguh dinamis dan banyak sekali pemainnya. Saya berharap industri edtech di Indonesia dapat tumbuh dengan sehat, tepat, dan terarah," ungkap Takuya, Selasa (28/8/2018), di Jakarta. 

Persaingan bisnis mulai dirasakan Quipper. Padahal, Quipper sempat menjadi penguasa pasar edtech di Jepang, Filipina, dan Indonesia. Namun persentase market value di Asia terbilang sedikit dibandingkan negara-negara di kawasan Barat.

Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, yaitu akses internet high-bandwith yang belum mumpuni, tingkat pendapatan rendah, dan juga penguasaan bahasa Inggris yang masih kurang. Maka banyak perusahaan edtech di Asia yang mempertimbangkan hal tersebut dalam bisnisnya. 

Kini, untuk tetap survive, Takuya mengatakan, Quipper akan terus berjuang meningkatkan level literasi di Indonesia dengan cara meningkatkan kualitas, bobot, dan cara penyampaian dari materi pembelajaran yang disajikan. 

Dengan begitu, lanjut Takuya, para siswa tidak hanya bisa menghafal rumus dan teori penting, tapi juga memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan di abad 21.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: