Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Temukan Puluhan LPG Bersubsidi di Restoran dan UKM

Pertamina Temukan Puluhan LPG Bersubsidi di Restoran dan UKM Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 71 tabung LPG 3 kg bersubisidi ditemukan di sejumlah restoran dan UKM dalam sidak yang dilakukan Pertamina di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Sidak ini bekerja sama dengan Polres Klaten dan Hiswana Migas setempat dalam rangka monitoring distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran.

Unit Manager Communication & CSR MOR IV, Andar Titi Lestari mengatakan, kegiatan ini di lakukan untuk mencari Root Cause (akar permasalahan) dari tingginya konsumsi LPG 3 kg di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Sidak ini secara serentak dilakukan di lima kota, yakni Kabupaten Bantul (DIY), Klaten (Soloraya), Magelang (Kedu), Tegal, dan Jepara.

Kegiatan ini hanya memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya kalangan menengah ke atas dan industri yang tidak termasuk UMKM agar tidak lagi menggunakan LPG bersubsidi.

"Kami mencoba untuk menyadarkan para pemilik restoran dan pelaku usaha dengan kategori mampu agar tidak lagi memakai LPG bersubsidi yang peruntukannya untuk orang miskin dan usaha kelas mikro," jelas Andar dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/8/2018).

Dari tujuh lokasi yang ditinjau, tiga lokasi usaha telah menggunakan LPG nonsubisidi, namun tim sidak masih menemukan LPG melon sebanyak 71 tabung di empat lokasi lain. Rinciannya, rumah makan Pemancingan 51 di desa Janti-Polanharjo sebanyak 2 tabung, pabrik Mulia Food 23 tabung, rumah makan Penyetan Banyuwangi 38 tabung, dan Resto Pawon Simbok–Jogonalan 9 tabung.

"Secara keseluruhan, kegiatan sidak berjalan lancar dan kondusif karena para pelaku usaha yang disidak cukup kooperatif, bahkan langsung menukar 2 tabung melon dengan 1 tabung BG 5,5 kg secara cuma-cuma. Di samping itu, kami memberikan kesempatan kepada para pemilik restoran dan UKM untuk menjadi subagen penyalur LPG nonsubsidi," ungkap Andar.

Andar menambahkan, Pertamina mengharapkan masyarakat, khususnya yang masuk katagori mampu, tidak lagi menggunakan LPG bersubsidi yang merupakan hak orang miskin seperti yang tertera di tabung LPG 3 kg "Hanya untuk Masyarakat Miskin".

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: