Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Indeks Demokrasi Sulsel Masih di Kategori Sedang

BPS: Indeks Demokrasi Sulsel Masih di Kategori Sedang Kredit Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warta Ekonomi, Makassar -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Demokrasi Indonesia atau IDO Sulsel 2017 mencapai angka 70,79 dalam skala 0-100. Terjadi peningkatan dibandingkan IDI 2016 sebesar 68,53. Meski demikian, kinerja demokrasi Sulsel masih berada pada kategori sedang. 

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sulsel, Faharuddin, menyampaikan pencapaian kinerja demokrasi lingkup provinsi ini masih berada dalam kategori sedang sesuai dengan klasifikasi yang sudah dikelompokkan. Rinciannya yakni kategori baik (indeks di atas 80%), sedang (indeks di atas 60-80%) dan buruk (indeks di bawah 60%).

"Terdapat tiga standar pengklasifikasian, ada kategori baik, sedang dan buruk. Untuk Sulsel, indeks demokrasi mengalami peningkatan dan berada pada level sedang," kata dia, di Makassar. 

Indeks Demokrasi Indonesia diketahui merupakan indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi. Tingkat capaian indeks diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yaitu kebebasan sipil, hak-hak politik dan lembaga demokrasi. 

Faharuddin menuturkan metodologi penghitungan indeks demokrasi memakai empat sumber data. Rinciannya yakni review surat kabar lokal; dokumen berupa peraturan daerah, peraturan gubernur dan lain-lain; diskusi fokus grup dan wawancara mendalam. 

Faharuddin mengimbuhkan perubahan angka indeks demokrasi di Sulsel rentang 2016-2017 dipengaruhi oleh tiga aspek indikator yang semuanya mengalami peningkatan. Untuk indeks kebebasan sipil meningkat 1,74 poin dari 76,45 menjadi 77,48. Lalu, indeks hak-hak politik naik 3,07 poin dari 61,51 menjadi 64,58 dan indeks lembaga demokrasi naik 1,37 poin dari 70,86 menjadi 72,23. 

Secara keseluruhan, kinerja indeks demokrasi di Sulsel terbilang fluktuatif rentang 2009-2017. Rinciannya yakni pada 2009 sebesar 61,48; pada 2010 sebesar 56,67; pada 2011 sebesar 65,31; pada 2012 sebesar 68,55; pada 2013 sebesar 65,20; pada 2014 sebesar 75,30; pada 2015 sebesar 67,90; pada 2016 sebesar 68,53; dan pada 2017 sebesar 70,79).

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: