Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gedung Putih Selidiki Google Pasca Tuduhan Trump Soal Pemberitaan Bias

Gedung Putih Selidiki Google Pasca Tuduhan Trump Soal Pemberitaan Bias Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden AS Donald Trump pada Selasa (28/8/2018) menuduh mesin pencari Google mempromosikan artikel berita negatif dan menyembunyikan liputan "media yang adil" darinya, dan bersumpah untuk mengambil tindakan tanpa memberikan bukti atau memberikan rincian tindakan yang mungkin dia ambil.

Serangan Trump terhadap unit Alphabet Inc mengikuti serangkaian keluhan terhadap perusahaan teknologi, termasuk media sosial Twitter Inc dan Facebook Inc, yang ia tuduh membungkam suara konservatif, dan Amazon.com Inc, yang ia katakan menyakiti bisnis kecil dan mengambil untung dari kesepakatan dengan Layanan Pos AS.

Trump juga sering melontarkan cacian terkait berita yang dia anggap sebagai liputan yang tidak adil terkait dengan dirinya.

Google menyangkal bias politik apa pun, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mesin telusurnya "tidak digunakan untuk menetapkan agenda politik dan kami tidak bias terhadap ideologi politik."

Trump mengatakan dalam beberapa tweet pada hari Selasa (28/8/2018) bahwa hasil pencarian Google untuk "Trump News" yang "dicurangi" terhadapnya karena mereka hanya menunjukkan cakupan dari outlet seperti CNN dan bukan publikasi konservatif, menunjukkan praktek itu ilegal.

"Saya pikir Google benar-benar mengambil keuntungan dari warga AS," ungkap Trump pada hari Selasa di Oval Office, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (29/8/2018).

“Google, Twitter, dan Facebook, mereka benar-benar berada di wilayah yang sangat, sangat sensitif, dan mereka harus berhati-hati. Ini tidak adil untuk sebagian besar penduduk," tuturnya.

Facebook menolak berkomentar. Twitter tidak berkomentar saat dimintai tanggapan. Dalam kesaksian kongres, kedua perusahaan membantah terlibat dalam penyensoran partisan.

Baik Trump maupun Gedung Putih tidak menjelaskan bagaimana atau di bawah pembenaran hukum apa yang akan mereka gunakan untuk menyelidiki Google.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: