Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Liquid Vape Tingkatkan 400% Lapangan Kerja

Industri Liquid Vape Tingkatkan 400% Lapangan Kerja Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Kehadiran Industri Kecil Menengah (IKM) yakni liquid vape di Kota Cimahi akan meningkatkan jumlah lapangan kerja sekitar 400%. 

Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kota Cimahi, Adet Chandra menilai industri baru ini jika dilihat dari ruang kerjanya optimis bisa menyerap tenaga kerja di kota Cimahi dan sekitarnya asalkan perusahaan tersebut mendapatkan banyak order. 

Diharapkan dengan adanya regulasi dari Bea Cukai dan Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mampu menunjang kebtuhan tenaga kerja lokal.

"Barusan kita lihat cuma empat tenaga kerja. Tidak menutup kemungkinan ke depannya dengan jumlah pesanan produk sampai 250 ribu unit maka akan membutuhkan tenaga kerja lebih banyak lagi," jelasnya kepada wartawan di Cimahi, Kamis (30/8/2018).

Chandra menyebutkan dengan adanya Industri Kecil Menengah ini akan berdampak pada tingkat oerekonomian masyarakat Cimahi. Pasalnya diluar bagian produksi sudah terdapat sekitar

4.000 store di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk wilayah Cimahi dengan adanya regulasi yang sudah ditetapkan sehingga keberadaan penjualan liquid vape ini menjadi legal

"Sepanjang jalan Cimahi yang jualan Liquide Vape banyak sekali. Nah, kalau sudah legalkan mereka bisa jualan dengan tenang sehingga membuka lapangan kerja baru,"ungkapnya 

Pemkot Cimahi juga sudah mengeluarkan regulasi agar IKM tersebut lebih mengutamakan tenaga kerja lokal sehingga ke depannya akan diawasi langsung oleh Dinas Tenaga Kerja. 

"Itu sudah menjadi suatu keharusan akan ditinjau juga oleh Disnaker pasti akan disosialisasikan harus menggunakan tenaga kerja lokal karena kita masih punyan perkerjaan rumah untuk meminimalisir angka pengangguran di Cimahi," jelasnya.

Adapun CEO YNot Indonesia, Dicky Herdianto mengatakan pangsa pasar dan komunitas pengguna vape di Bandung dan sekitarnya tergolong tinggi. Bahkan, Bandung sendiri menjadi suplier terbesar Vipe di Indonesia bahkan mampu mengekspor ke Malaysia dan Dubai. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan mampu memproduksi 250 ribu botol loquid vape dalam satu bulan sehingga ke depannya akan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang bannyak. 

Sampai saat ini YNOT masih memproduksi liquid Vape yang mengandung nikotin. Hal itu beradasarkan permintaaan pasar. 

Ke depannya pihaknya akan terus memantau oangsa osara sehigga diputuskan apakah akan memprodyksi liquid Vape yang mengandung nikotin atau bebas nikotin. 

"Kita kebanyakan memproduksi yang 60 ml seharga Rp100 ribu tapi tidak menutup kemungkinan pihaknya juga memenuhi permintaan konsumen lainya seperti 30 ml,"ujarnya 

Ditanya soal nilai investasi binsnis vape, Dicky menyebutkan sampai saat ini perusahaan sudah memiliki dua mesin pembuat liquid vape dengan masing-masing seharga Rp250 juta. Sedangkan untuk tempat produksi, pihaknya masih melakukan sistem sewa.

"Tentu kalau membuat pabrik di kawasan industri seperti ini akan membuhkan biaya yang besar," pungkasnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: