Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Suntik Sektor Transportasi dengan US$549,39 M

China Suntik Sektor Transportasi dengan US$549,39 M Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Shanghai, China -

China telah menyetujui 152 proyek infrastruktur senilai gabungan 3,75 triliun yuan (US$549,39 miliar) di wilayah barat sejak akhir 2012, seorang pejabat senior di badan perencanaan negara China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (30/8/2018).

China telah banyak berinvestasi pada infrastruktur transportasi dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan, mengurangi kemiskinan dan mengintegrasikan daerah barat yang terpencil dan kadang-kadang bergolak ke dalam perekonomian nasional.

"Proyek-proyek besar selalu menjadi langkah yang kuat untuk mempromosikan pembangunan di barat," ungkap Xiao Weiming, kepala kantor pengembangan Barat Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (30/8/2018).

"52 proyek besar telah diselesaikan dengan sisa 100 set akan selesai pada 2023," Xiao mengatakan pada briefing di Beijing.

Xiao mengatakan proyek-proyek itu termasuk 12 bandara baru dengan total biaya 162,4 miliar yuan, serta jalan dan rel kereta api, fasilitas pengalihan air dan pembangkit listrik tenaga air.

"Pada 2023, wilayah barat China akan memiliki tambahan 8.751 kilometer jalan raya, 3.219 kilometer rel kecepatan tinggi baru dan 187 gigawatt kapasitas generasi baru," tambahnya.

Wilayah barat China yang sangat luas termasuk daerah Tibet yang sensitif secara politis, Xinjiang dan Mongolia Dalam, serta provinsi tenaga air dan pertanian utama Sichuan dan Yunnan di barat daya. Mereka berkontribusi sebanyak 20 persen dari total produk domestik bruto negara tersebut.

Xiao mengatakan pertumbuhan ekonomi di wilayah barat melambat pada semester pertama tahun ini, sebagian besar karena penurunan investasi aset tetap.

Dia mengatakan bahwa daerah-daerah berjuang untuk menemukan titik masuk baru ke dalam sektor manufaktur China yang sangat kompetitif, dan juga menghadapi kendala yang meningkat pada lahan dan modal. Daerah-daerah perlu memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara tetangga di Asia tengah atau tenggara dan bekerja untuk mengurangi ketergantungan mereka pada industri berat, pungkas Xiao.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: