Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdana Masuk Bursa Saham Perusahaan Ethanol Ini Meroket 50%

Perdana Masuk Bursa Saham Perusahaan Ethanol Ini Meroket 50% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan Ethanol, PT Madusari Murni Indah Tbk secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten ke-34 di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditahun 2018. Perseroan pun merupakan emiten dari sektor industri dasar dan kimia yang pertama di tahun 2018 yang melantai di Bursa.

Saham dengan kode emiten MOLI ini ditawarkan saat penawaran umum perdana saham atau  Initial Public Offering (IPO) Rp 580 per lembar saham. Saham MOLI pangsung terkena auto rejection saat pertama diperjual belikan, karena naik 50% atau 290 poin menjadi Rp 870 per saham.

Direktur Utama PT Madusari Murni Indah Tbk, Arief Goenadibrata mengungkapkan Pada masa penawaran umum yang berlangsung tanggal 27 Agustus 2018, terjadi oversubscribe sebanyak 221,53 kali dari porsi penjatahan terpusat (Pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat. Perseroan melepas sebanyak 351.000.000 saham atau 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

“Kami berharap, momentum IPO akan menjadi langkah awal bagi Perseroan dalam meningkatkan kinerja yang lebih baik, serta dengan dicatatkannya saham PT Madusari Murni Indah di BEI, maka manajemen Perseroan akan terus berupaya meningkatkan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dengan baik,” kata Arief Goenadibrata, dalam keterangan resmi di Riau, Kamis (30/8/2018).

Dimana, dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan disalurkan Perseroan untuk 94,45% kepada Entitas Anak untuk meningkatkan kapasitas produksi Entitas Anak dengan membangun pabrik serta membeli beberapa mesin baru, sedangkan sisanya akan disalurkan Perseroan kepada Entitas Anak untuk pembangunan fasilitas distribusi berupa gudang di daerah Jawa Timur.

Sebagai informasi, PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLO) merupakan perusahaan holding yang menaungi PT Molindo Raya Industrial sebagai pabrik Ethanol, PT Molindo Inti Gas sebagai pabrik CO2 dan PT Sumber Kita Indah sebagai perusahaan trading dan distribusi. Perusahaan ini didirikan di Malang pada tahun 1965.

Dalam perkembangan bisnisnya Madusari dikemudian hari mengakuisisi Molindo yang juga merupakan produsen ethanol pesaing saat itu.

Group perusahaan ini kemudian berkembang dan melahirkan PT Molindo Raya Industrial sebagai pabrik produsen ethanol dengan kapasitas produksi 80.000 KL per tahun dan juga PT Molindo Inti Gas sebagai pabrik produksi gas CO2 dengan kapasitas produksi 15.360 ton per tahun.

Untuk memasarkan dan mendistribusikan produk-produknya, PT Madusari Murni Indah kemudian mendirikan PT Sumber Kita Indah sebagai perusahaan trading dan distribusi yang mana telah sukses mendistribusikan produk Molindo Ethanol dan Molindo CO2, dan meraih pengakuan di pasar ekspor Asia Pasifik hingga ke Australia, Eropa dan seluruh penjuru lainnya.
Grup korporasi Molindo saat ini mempunyai market share ethanol sekitar 55 persen dari pasar ethanol nasional.

Untuk menjamin kebutuhan bahan baku yang berasal dari tetes tebu, Molindo telah menjalin hubungan yang sangat baik dan bekerjasama dengan Pabrik Gula di seluruh Indonesia. Tetes tebu atau mollases yang merupakan produk limbah dari proses tebu di pabrik gula diproses oleh Molindo melalui proses fermentasi dan destilasi menjadi ethanol dan gas CO2 serta limbahnya diolah menjadi pupuk.

Dengan proses ini Molindo tidak hanya menjadi perusahaan yang menghasilkan zero waste dalam proses produksinya dan juga mengimplementasikan inisiatif sosial karen atelah mengelola limbah produk etanol menjadi pupuk organik tanaman tebu untuk pemberdayaan petani tebu.

Sebagai bentuk komitmen PT Madusari Murni Indah Tbk. untuk memenuhi kebutuhan etanol, maka PT Madusari Murni Indah juga akan membangun pabrik etanol di Lampung. Di pabrik ini akan menggunakan bahan alternatif jagung selain tetes tebu. Saat ini tidak ada pabrik etanol dengan bahan baku jagung di kawasan Asia Pasifik sehingga nantinya MRI akan menjadi produsen satu-satunya di kawasan Asia Pasifik yang memproduksi etanol dengan bahan baku jagung. Hal ini tentunya akan menambah daya saing MRI di pasar regional sekaligus mendukung program ekspor dari Indonesia.

Pada tanggal 25 Juli 2018, Menteri Perindustrian yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, Achmad Sigit Dwiwahjono mewakili Menteri Perindustrian menghadiri meresmikan pembangunan Unit Distilasi Etanol PT. Molindo Raya Industrial Lampung Plant sebagai salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah untuk mengembangkan industri nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: