Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Tegaskan Kenaikan Suku Bunga Bukan Karena Ekonomi Memburuk

BI Tegaskan Kenaikan Suku Bunga Bukan Karena Ekonomi Memburuk Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Kuta, Bali -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa langkah BI menaikkan suku bunga kebijakan hingga 125 basis poin (bps) beberapa waktu lalu bukan karena  ekonomi domestik memburuk.

“Kebijakan suku bunga kita naikkan bukan karena inflasi tinggi, inflasi kita sangat rendah. Bukan karena pertumbuhan ekonomi jelek. Bukan karena kredit kita mengalami perlambatan, dan juga bukan karena kinerja bank kita rendah,” tegas Perry di Bali, Kamis (30/8).

Dalam pandangan Perry, ekonomi domestik saat ini cukup bagus. Terbukti ekonomi triwulan II 2018 tumbuh 5,27% dan inflasi Juli 2018 tetap rendah di level 3,18% (yoy). Cuma yang menjadi masalahnya adalah ketidakpastian global saat ini sangat tinggi. Oleh sebab itu untuk merespons ketidakpastian global tersebut, BI memilih melakukan penyesuaian suku bunga acuan.

“Sehingga kita merespons suku bunga agar stabilitas terjaga, agar SBN pemerintah tetap menarik, imbal hasil obligasi kita tetap menarik. Oleh karena itu kita menaikkan suku bunga,” jelas Perry.

Untuk diketahui, kenaikan suku bunga acuan merupakan salah satu bentuk instrumen kebijakan moneter BI untuk optimalisasi bauran kebijakan BI dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Adapun instrumen kebijakan moneter lain yang dilakukan BI yaitu melalui intervensi ganda untuk mendukung stabilisasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Pergerakan nilai tukar memang ditentukan pergerakan pasar, namun BI siap melakukan intervensi bila nilai tukar Rupiah bergejolak.

“Kita siap intervensi, memasok pasokan Dolar, kalau ada pembalikan kita beli obligasi pemerintah di pasar sekunder,” tegasnya.

Kemudian BI juga mengajak para pelaku usaha dan eksportir untuk memanfaatkan transaksi Swap. Kebijakan ini dibutuhkan pengusaha agar memberi kepastian kebutuhan Dolar AS dalam satu bulan hingga beberapa bulan ke depan.

“Mereka (pengusaha) butuh swap valas dengan bank, kita sediakan secara cepat, mudah dan murah. Setiap hari BI melalukan dua jenis swap yaitu moneter dan hedging," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: