Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gempa Lombok, PLN Alami Kerugian Sekitar Rp70 M

Gempa Lombok, PLN Alami Kerugian Sekitar Rp70 M Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

General Manager PT PLN Wilayah Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Rudi Purnomoloka secara tegas menyatakan, pasca gempa bumi yang terjadi diwilayah Lombok PLN alami kerugian mencapai RP70 Miliar.

“Angka ini tidak menutup kemungkinan bisa bertambah mengingat gempa ini tidak bisa diprediksi kapan usai. Namun, kami berharap musibah ini bisa berakhir sehingga kehidupan masyarakat disini bisa hidup normal kembali,” tegas Budi pada Warta Ekonomi usai menerima rombongan PT PJB di Lombok, Jumat (31/8/2018).

Rudi merinci bahwa kerugian yang dialami PLN akibat gempa bumi di Lombok terdiri dari kerusakan pembangkitan, transmisi, gardu induk, isolator, kawat, tiang, jaringan distribusi sampai Kwh meter dan gardu.

"Kerusakan terbanyak di jaringan listrik adalah sambungan listrik pelanggan rumah tangga. Kerusakan ini, diakibatkan banyaknya rumah yang roboh akibat gempa sehingga berdampak kerusakan pada listrik,” ujarnya.

Pascagempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter pada Minggu (5/8) lalu, lanjut Rudi, yang pasti beban pemakaian turun 40 MW atau 25 %. Sebelumnya mencapai 220 MW, sekarang hanya 180 MW.

Penurunan pemakaian tersebut karena 77.976 rumah rusak dan korban bencana sebanyak 390.529 jiwa masih mengungsi. Di Lombok saja, total pelanggan PLN mencapai 34 ribu.

"Kerusakan rumah berdampak pada PLN. Sampai sekarang, kebanyakan rumah penduduk belum ditempati, industri paling terpukul yaitu pariwisata terutama di daerah Senggigi sampai di Gili," sambungnya.

Meski korban bencana masih menempati tenda pengungsian, namun kondisi terkini seluruh gardu sudah menyala. Kini PLN berupaya fokus pada pelanggan, melakukan pendataan sembari membenahi sistem kelistrikan.

"saat ini sudah 3.500 gardu sudah menyala total," ucap Rudi.

Adapun soal tagihan listrik bagi korban bencana juga sudah diusulkan untuk diputihkan khusus bulan tertentu. Sehingga mereka tidak kena biaya saat pasang listrik lagi.

"Sudah ada mekanismenya, sekarang kita sedang mendata. Termasuk saat rekonstruksi dan rehabilitasi sudah menghitung per satuan rumah, jaringan, pekerjaan dan kwh meter ke pelanggan. Kita tunggu pelanggannya siap," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: