Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Pengusaha Teknologi Malah Jaga Keluarga dari Teknologi. Kenapa?

3 Pengusaha Teknologi Malah Jaga Keluarga dari Teknologi. Kenapa? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak-anak Melinda Gates tidak memiliki smartphone sampai mereka berusia 14 tahun dan hanya menggunakan komputer di dapur. Suaminya, Bill, menghabiskan waktu berjam-jam di kantornya membaca buku. Mark Zuckerberg dari Facebook mengatakan dia ingin anak-anaknya membaca Dr Seuss dan bermain di luar daripada menggunakan Messenger Kids. Bahkan Steve Jobs sangat membatasi penggunaan teknologi anak-anaknya di rumah.

Lebih dari separuh dunia terpaku pada gadget demi kenyamanan, tetapi para pemimpin perusahaan-perusahaan top berusaha menjauhkan keluarga mereka dari teknologi semaksimal mungkin. Mengapa?

Jurnalis politik Inggris Alice Thomson berpendapat dalam sebuah artikel di The Times,tentang dampak anak-anak menggunakan media sosial dan perlawanan keluarga pengusaha teknologi terhadap penggunaan teknologi di rumah, “Semakin banyak uang yang dapat Anda hasilkan dari industri teknologi, semakin Anda tampak melindungi keluarga Anda dari dampaknya,” tulisnya.

Pengusaha yang berkecimpung di industri teknologi tentu lebih paham tentang berbagai dampak yang diberikan dari kemajuan teknologi.

Pikiran itu Penting

Sekolah dan universitas di seluruh dunia mengadopsi cara mengajar yang canggih, termasuk aplikasi pembelajaran dan edu-tech. Meskipun ide di balik menggunakan teknik ini adalah untuk meningkatkan pengalaman pendidikan, itu mempengaruhi kebersihan mental mereka. Laporan September 2015 oleh Organisasi untuk Pembangunan Ekonomi dan Kerja Sama, yang berkantor pusat di Prancis, mengatakan bahwa sekolah belum memanfaatkan teknologi dengan cara yang benar.

Ini menyoroti bahwa bahkan negara-negara yang telah banyak berinvestasi dalam teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan telah melihat "tidak ada peningkatan yang nyata" dalam kinerja mereka dalam membaca, matematika atau sains.

Laporan penelitian oleh organisasi yang berbasis di New York, Child Mind Institute mengatakan bahwa menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, Instagram dan Snapchat mungkin memiliki lebih banyak efek negatif untuk anak-anak dan remaja daripada yang positif.

“Anak-anak yang menggunakan teknologi bukan karena alasan pendidikan, tetapi untuk alasan rekreasi, mereka tidak mampu menenangkan diri,” kata Catherine Steiner, dalam bukunya The Big Disconnect: Protecting Childhood and Family Relationships di Era Digital, yang diterbitkan pada tahun 2013.

Kecanduan Teknologi Bisa Berbahaya

Tentu saja, anak-anak bukan satu-satunya yang terpengaruh oleh kehadiran teknologi.

Penelitian bulan Maret tahun ini yang dilakukan oleh University of Zurich di Swiss, yang diterbitkan dalam Nature Partner Journal menunjukkan bahwa menatap layar ponsel dapat membuat otak dan jari lebih gelisah. Para ilmuwan Myriam Balerna dan Arko Ghosh dalam laporan itu mengatakan bahwa itu memperlambat proses berpikir kita, dan kecanduan dapat menyebabkan depresi juga.

Studi lain, yang juga diterbitkan pada Maret di Universitas Deakin Australia mengatakan kecanduan gawai telah menjadi akar penyebab yang mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan individu secara fisik dan emosional.

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana mencapai keseimbangan. Dalam Ted Talk 2017 tentang “Mengapa Layar Membuat Kita Kurang Bahagia”, Adam Alter, seorang penulis dan seorang psikolog berkata, “Cara kita menggunakan teknologi sangat mirip dengan mengemudi di jalan yang sangat cepat dan panjang. Setiap kali waktu makan malam saya dimulai, telepon saya pergi jauh dari meja. Kita manusia jahat dalam melawan godaan, tetapi cara cepat ini dapat membantu kita melawan teknologi sebanyak mungkin."

Oleh sebab itulah, Melinda Gates, Mark Zuckerberg, sampai Steve Jobs yang merupakan pengusaha teknologi, memberlakukan peraturan di rumahnya agar tidak kecanduan pada teknologi. Mereka berharap dampak negatif yang dihadirkan teknologi tidak menyerang keluarganya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: