Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

80% Anak Alami Konflik dari Keluarga Ekonomi Menengah Atas?

80% Anak Alami Konflik dari Keluarga Ekonomi Menengah Atas? Kredit Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Warta Ekonomi, Medan -

Permasalahan perempuan dan anak menjadi tanggung jawab sebuah negaranya. Namun, untuk anak adalah tanggung jawab orang tua dan negara. Jika orang tua salah mendidik sang anak maka dampaknya akan negatif baginya. Dengan banyaknya konflik anak ternyata di Indonesia ada 80 % yang terlibat dimana asal dari konflik tersebut dari keluarga dengan ekonomi menengah keatas.

Divisi Advokasi Hak Hak Anak dari Yayasan Bina Sejahtera Indonesia (Bahtera) Bandung, Faisal Cakra Buana mengatakan, ada tiga konvensi anak yang harus diperhatikan orang tuanya. Hak anak, Perlindungan anak dan perlindungan khusus.

"Hak anak yaitu kesadaran orangtuanya mengakui sang anak dengan adanya catatan tentang kelahiran sang anak, sehingga dibuatlah akte kelahiran. Kedua adalah perlindungan anak, anak harus terlindungi dari orang tua nya. Termasuk kesehatannya, pendidikannya. Sehingga sang anak merasa terlindungi," katanya pada acara pelatihan Perlindungan Perempuan dan perlindungan Anak (PP-PA)) Sumut bersama Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa), di Medan, Sabtu (1/9/2018).

Dan yang ketiga, dikatakannya, perlindungan khusus. Perlindungan khusus ini lebih global permasalahannya. Dampak ketidak nyamanan anak didalam rumahnya sendiri menjadi perhatian khusus buat orangtuanya.

"Bagi orangtua yang bekerja harus lebih ekstra memperhatikan sang anak, harus ada komunikasi yang lebih, agar anak merasa tetap dilindungi dan diperhatikan, sebab tidak banyaknya waktu orang tua dalam mendidik sang anak, maka anak dapat berbuat yang berhubungan dengan hal hal yang negatif," ujarnya.

Sehingga katanya, dengan survei yang dilakukannya beserta timnya rekreasi terbaik bagi anak adalah dirumah. Rumah adalah tempat berkumpul dan berkomunikasi dengan orang tua nya. Sehingga anak merasa nyaman berada dirumahnya sendiri.

"Jika anak tidak merasa nyaman, maka banyak yang akan terjadi, seperti narkoba, seks, genk motor maupun bermasalah dengan hukum. Sehingga diharapkan bagi orangtua supaya  tidak membentak, menghina dan tidak memukul sang anak," ujarnya.

Dari sekian banyak permasalahan yang terjadi pada anak, maka yang pertama penyebabnya adalah dikarenakan orangtua tidak tepat dalam mendidik sang anak. Orangtua tidak mampu mengasuh sang anak.

"Sehingga anak dibawah usia 18 tahun tidak dibenarkan untuk mendidik sang anak dengan kekerasan, dampak orangtua yang melakukan hal ini, mendapatkan anak yang kedepannya akan menjadi anak yang akan berhubungan dengan hukum," pungkasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: