Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Beras di Palu Aman

Stok Beras di Palu Aman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Palu -

Para pedagang di Palu, Sulawesi Tengah menjamin bahwa stok beras yang ada di pasaran saat ini cukup memadai dikarenakan pasokan dari sentra-sentra produksi berjalan lancar, meski permintaan cenderung meningkat.

Rais, seorang pedagang beras di Pasar Manonda Palu, Sabtu membenarkan persediaan beras dikuasai pedagang rata-rata dalam jumlah besar.

Ia tidak merinci, kecuali mengatakan khusus soal beras tidak perlu dikhawatirkan karena selain produksi petani lokal, juga beras dari daerah tetangga seperti Sulsel dan Sulbar juga masuk di pasar-pasar tradisional di Palu.

Lagi pula, Sulteng bertetangga dengan Provinsi Sulsel yang selama ini terkenal sebagai sentra produksi beras terbesar tidak hanya di Pulau Sulawesi saja, tetapi di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Di pasaran setempat, masyarakat membeli beras sesuai dengan keinginan mereka, sebab beras yang dijual pedagang berbagai jenis dan kualitas yang berbeda.

Harganya pun, kata dia, relatif stabil. Harga beras medium dijual pedagang kepada konsumen berkisar Rp9.000 s/d Rp9.500/kg dan beras premium tertinggi mencapai Rp12.500/kg yang berarti masih dibawah HET (Harga eceran tertinggi) ditetapkan pemerintah pusat untuk beras premium sebesar Rp12.800/kg dan medium Rp9.450/kg.

Hal senada juga disampaikan Ny Rus, seorang penjual beras di kawasan Pasar Masomba Palu. Ia juga mengatakan memiliki stok beras yang terdiri dari berbagai jenis itu dalam jumlah memadai.

Ia mengaku beras yang dijualnya berasal dari produksi petani Sulteng yakni di Kabupaten Parigi Moutong, Sigi dan Donggala serta sebagian lagi didatangkannya dari Sulsel.

ia mengatakan harga beras selama beberapa bulan terakhir ini relatif stabil.

Harga biasanya akan bergerak naik pada saat masa paceklik. Masa-masa musim tanam, biasanya harga beras di tingkat petani naik dan tentu akan berpengaruh juga di pasar harga akan naik. "Tapi saat musim panen raya tiba, harga akan turun kembali pada kondisi normal," ujarnya.

Sulteng selama ini termasuk sebagai daerah penghasil beras di Pulau Sulawesi. Setiap tahun surplus beras hingga 300.000 ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: