Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Empat Kunci Sukses Ekspor Jagung Versi Kementan

Empat Kunci Sukses Ekspor Jagung Versi Kementan Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan empat kunci sukses suatu daerah bisa mengekspor komoditas pertanian, khususnya jagung,  ke luar negeri sebagaimana telah dilakukan Kabupaten Tojo Una una di Sulawesi Tengah.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (2/9/2018), mengatakan sukses wilayah perbatasan seperti Kabupaten Tojo Una una mengekspor jagung ke negara tetangga segera ditularkan Kementan ke kabupaten lain di Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Tojo Una una berhasil ekspor (jagung) 14.000 ton sejak 2018 hingga awal Agustus 2018. Kunci sukses Touna sebagai model, kita bagikan agar Sulteng secara keseluruhan dapat mengikuti jejaknya," katanya.

Ia menambahkan ada 4 kunci sukses ekspor Touna yaitu dukungan pemerintah di hulu, kolaborasi dengan swasta, debirokratisasi prosedur ekspor, fasilitas infrastruktur dan budaya oleh pemda.

Menurut Syukur, ekspor jagung dari Sulteng sudah dimulai dari Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una-una langsung ke Filipina.

"Sementara kabupaten lain seperti Buol ekspor melalui provinsi tetangga yaitu Gorontalo," ujar Mat Syukur.

Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian sekaligus penanggung jawab Upsus Sulteng Prof Dedi Nursyamsi mengatakan potensi lahan untuk pengembangan jagung di Sulteng sangat luas, terutama di lahan kering di bawah tegakan pohon kelapa, tegalan dan ladang.

"Demikian juga curah hujan bulanan di Sulteng sekitar 100-200 mm per bulan ideal untuk pertumbuhan dan kualitas jagung," kata Dedi.

Menurut Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syahroni, empat kunci ekspor tersebut harus dipegang dan di-scale up di semua kabupaten perbatasan agar ekspor komoditas pertanian menjadi kebanggaan Indonesia kembali.

"Empat kunci itu bukan hanya untuk jagung, tapi bisa untuk padi, cabai, bahkan sapi," kata Syahroni.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: