Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program e-Smart IKM Jaring 3.450 Pelaku Usaha

Program e-Smart IKM Jaring 3.450 Pelaku Usaha Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian mencatat sedikitnya 3.450 pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) telah mengikuti workshop e-Smart IKM.

Melalui program itu, pemerintah berupaya membangun sistem database IKM yang bisa diintegrasikan melalui marketplace yang sudah ada di Indonesia.

"Pemerintah terus gencar melakukan upaya pengembangan IKM di dalam negeri melalui program e-Smart IKM," kata Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

Sampai saat ini, lanjutnya, program yang diluncurkan sejak 2017 itu telah dilaksanakan di 22 provinsi dengan melibatkan lima lembaga, yaitu Bank Indonesia, BNI, Google, iDeA, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, juga menggandeng pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten.

"Program e-Smart IKM juga bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia," sebut Gati.

Adapun sembilan komoditas yang tengah difokuskan dalam skema program pengembangan e-Smart IKM, yakni makanan dan minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fashion, kerajinan, furnitur, dan industri kreatif lain.

"Dari seluruh peserta yang terlibat dalam e-Smart IKM, kami mencatat, total nilai penjualan yang sudah dibukukan hingga sekarang mencapai Rp1,3 miliar," ungkapnya.

Gati pun meyakini, program e-Smart IKM mampu membuka akses pasar lebih luas, khususnya terhadap pemasaran online, mempermudah pencarian bahan baku untuk produksi, dan meningkatkan kualitas produk. 

Berbagai fasilitas pendampingan dan bimbingan yang diperoleh para peserta lokakarya e-Smart IKM, antara lain konsultasi desain produk dan kemasan, bantuan mesin dan peralatan produksi, serta pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

"Selain itu, para IKM di setiap daerah dapat memanfaatkan peran dari Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan (PFPP)," imbuhnya.

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Kemenperin memberikan pelatihan kepada 100 tenaga penyuluh untuk memacu daya saing IKM nasional. Peserta terdiri dari PFPP, fasilitator manajemen mutu, analis kontrol industri pangan, dan konsultan HKI.

"Kami pun ikut mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) bagi pelaku IKM sekaligus tenaga penyuluhnya," pungkas dia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: