Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sistem Kerja Perusahaan Ini Mulai Diterapkan di Beberapa Negara. Efektif untuk Indonesia?

Sistem Kerja Perusahaan Ini Mulai Diterapkan di Beberapa Negara. Efektif untuk Indonesia? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada pro dan kontra untuk bekerja empat hari selama seminggu. Mampukah perusahaan Anda menyesuaikan diri?

Karyawan terbiasa mengerjakan pekerjaan umum dari Senin hingga Jumat, tetapi saat ini, lebih banyak negara yang mengadaptasi minggu kerja hanya empat hari.

Kongres Filipina, misalnya, baru-baru ini menyetujui House Bill 6152 Agustus lalu, memungkinkan minggu kerja hanya empat hari. Lulus dari premis "Mempromosikan daya saing bisnis, efisiensi kerja, dan produktivitas tenaga kerja," RUU itu sekarang memberi perusahaan Filipina pilihan untuk memungkinkan karyawan bekerja empat hari seminggu, tetapi mereka harus bekerja hingga 12 jam sehari, sebagaimana tercantum dalam laporan CNN Filipina.

Beberapa pengusaha di sana khawatir bahwa karyawan mungkin merasa terlalu banyak bekerja. Jai Ho, pelatih kepala di Coachman Transport Services, mengatakan bahwa meskipun tergantung pada orang-ke-orang, ada kesempatan lebih besar bagi seorang karyawan, tidak terbiasa bekerja lebih lama, menjadi kurang produktif.

Alasan umum pemimpin perusahaan memilih untuk kerja empat hari seminggu adalah meningkatnya kemacetan di kota-kota Asia Tenggara. Jakarta, Bangkok, dan Manila, khususnya, terkenal dengan lalu lintas yang padat, peringkat di antara daftar The Telegraph 2017 untuk "10 Besar Lalu Lintas Terburuk di Dunia."

"Ini minggu kerja terkompresi mungkin menjadi jawaban untuk kesengsaraan lalu lintas," dugaan Henry Motte-Muñoz, pendiri Edukasyon.ph, "tetapi itu bukan solusi jangka panjang yang berkelanjutan." Menurut Muñoz, jam kerja tambahan mengakibatkan penyakit dan akan membuat tekanan lebih banyak bagi karyawan.

Pencari Digiteer yang berbasis di Manila, Paolo Rentero mengatakan bahwa permulaannya selalu mengamati bekerja empat hari seminggu.

“Saya percaya itu awalnya karena lalu lintas yang padat selama hari Jumat,” kata Rentero, menambahkan pengaturan tidak pernah mempengaruhi produktivitas timnya, “tim kami sangat berorientasi pada hasil dan telah menghargai kerja empat hari seminggu sebagai semacam jeda dari perjalanan sehari-hari kami. Kebijakan ini bahkan telah berkontribusi pada budaya yang lebih bahagia di dalam perusahaan kami,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: