Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Furniture dalam Negeri Butuh Dukungan Teknologi

Industri Furniture dalam Negeri Butuh Dukungan Teknologi Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minat pasar furniture saat ini mengalami pergeseran dari yang semula membeli produk jadi ke toko beralih ke pememesan model tertentu. Mendukung tren pasar teresebut saat ini industri furnitur telah didukung dengan teknologi yang memudahkan pembuatan furnitur secara cutom. 

Demikian diungkapkan oleh Hau Bintoro, owner dari Olympic Furniture Indonesia. Dia mengatakan, di Olympic sendiri tahun ini mulai mengikuti tren tersebut. Istilahnya jemput bola, mendatangi konsumen untuk menawarkan produk yang dapat dipesan secara custom. 

"Alatnya kami beli dari jerman, investasinya mencapai Rp2,3 miliar," ujar Hau. 

Tren bisnis Furniture di Indonesia sendiri menurut Hau juga masih menjanjikan. Olympic yang memiliki segmen menengah ke bawah tahun 2017 masih mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 20%. 

Pasar Olympic saat ini 80% lokal dan 20% ekpor. Beberapa tahun terakhir permintaan lokal mengalami penurunan, namun masih mencatatkan keuntungan. 

"Daya beli masyarakat lokal turun, ada sifting ke online juga, tapi bukan untuk Furniture tapi makanan. Makanya salah satu strategi kami (untuk kembali mendongkrak permintaan paar lokal) menawarkan produk custom tadi," ujar Hau. 

Masih bagusnya pasar furniture Indonesia juga diungkapkan oleh Adi, ketua pengrajin Furniture dan Mebel, dia mengungkapkan, ekpor tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 5%. Perang dagang Amerika-Cina juga dinilai menguntungkan Indonesia, karena menjadi alternatif impor barang dua negara tersebut. 

"Saat ini rupiah melemah, ini juga bagus untuk iklim ekspor furniture Indonesia," ujar Adi. 

Masih menariknya industri furniture Indonesia juga ditandai adanya pameran seperti International Furniture Manufacturing Components (IFMAC) dan International Wood Working Machinery (WooDac) yang bakal digelar 26-29 September mendatang, di JI Expo Kemayoran. Pameran teresbut telah menjadi ajang tahunan yang digelar sebanyak 7 kali termasuk di Indonesia. 

Sofianto Widjaja, General Manager, PT Wahana Kemalaniaga Makmur selaku penyelenggara pameran mengungkapkan, dalam setiap pergelaran pameran terebut terus mengalami peningkatan. Di pameran pertama hanya diikuti 57 peserta, tahun ini akan diikuti 300 peserta, yang berasal dari berbagai negara, seperti China, Jepang, Korea, dan negara-negara Eropa seperti Jerman, Italy Perancis, dan lainnya. 

"Dalam pameran itu biasanya juga akan terjadi transfer ilmu, tentang teknologi-teknologi terbaru dalam perkembangan industri furniture dunia. Makanya melalui kegiatan ini akan membuat industri furniture dalam negeri akan semakin maju," ujar Sofianto.

Adapun perusahaan yang akan memamerkan teknologinya, antara lain Alphacam, CAD+T, Phyta, erta Cabinet Vision. Di sisi persemian kayu, pelaku industri seperti Suryamainka Semestaraya, CM Group, Biesse, Homag, Felder Group, dan sebagainya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: