Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan kesiapannya untuk membantu perusahaan berbasis digital atau e-commerce untuk mencari dana di pasar modal melalui skema penjualan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Direktur Perdagangan dan Pengaturan BEI Laksono Widodo mengungkapkan apabila kendala yang dihadapi perusahaan-perusahaan e-commerce untuk go public, salah satunya soal keuntungan yang sulit sekali untuk didapatkan.
"Banyak kendala, salah satunya soal keuntungan. Selain itu, juga asetnya yang memang masih kecil. Ini menjadi salah satu kendala," katanya di Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Laksono menyebutkan jika BEI tengah berupaya untuk menyelesaikan segala permasalahan yang menghambat perusahaan e-commerce untuk melakukan IPO.
"Peraturan-peraturan terkait listing yang baru bagi e-commerce sekarang lagi digodok, jadi mudah-mudah cepat selesai," bebernya.
Pasalnya, hingga saat ini perusahaan-perusahaan besar e-commerce belum berniat untuk go public.
"Belum saat ini, yang gede-gede belum sampai saat ini. Kami harapkan bisa segera listing," jelasnya.
Diketahui, hingga saat ini baru dua e-commerce yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) dan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
