Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sawah Sulit Ditanami, Petani di Daerah Ini Banting Stir Jadi Kuli Serabutan

Sawah Sulit Ditanami, Petani di Daerah Ini Banting Stir Jadi Kuli Serabutan Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Garut -

Sejumlah petani di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai beralih profesi menjadi pekerja serabutan di kota karena lahan pertaniannya sulit untuk ditanami akibat kesulitan air pada musim kemarau.

"Mayoritas yang tani jadi buruh serabutan dulu di kota, kalau kemarau," kata Kepala Desa Sukahurip, Supiat kepada wartawan di Garut, Selasa.

Ia menuturkan, areal lahan pertanian produktif sekitar kaki pegunungan di Desa Sukahurip mulai dilanda kekeringan akibat musim kemarau sejak tiga bulan lalu.

"Ada sekitar 50 hektare lahan pertanian sudah terjadi kekeringan," katanya.

Ia menyampaikan, Desa Sukahurip memiliki areal pertanian yang produktif dengan berbagai jenis tanaman termasuk padi seluas 100 hektare.

Namun sejak memasuki musim kemarau, kata dia, petani mulai kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan air pertaniannya.

Sementara mata air yang bersumber dari pegunungan, kata dia, harus berebut dengan warga yang sama-sama mengandalkan mata air untuk kebutuhan sehari-hari. "Sekarang kan air itu berebut sama pertanian," katanya.

Ia mengungkapkan, selama musim kemarau daerah Desa Sukahurip seringkali dilanda kekeringan, bahkan warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum dan memasak.

Berdasarkan data ada tujuh ribuan kepala keluarga di Desa Sukahurip yang kesulitan air bersih dan berebut mengandalkan sumber mata air pegunungan. "Sementara air bersih dari gunung banyak dialirkan untuk kebutuhan pertanian, akibatnya air yang mengalir ke warga menjadi berkurang," katanya.

Ia berharap, pemerintah daerah dapat memanfaatkan sumber mata air yang ada di Gunung Karaha Bodas dengan dibangun pipanisasi.

"Kami harap ada bantuan dari pemda dengan membangun pipanisasi untuk mengalirkan air dari mata air ke pemukiman warga," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: