Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada, Modus Penipuan Catut Nama Bea Cukai

Waspada, Modus Penipuan Catut Nama Bea Cukai Kredit Foto: Bea Cukai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya penipuan dengan mencatut nama Bea Cukai masih marak terjadi. Untuk itu Bea Cukai mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap oknum-oknum yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat.

Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai,  Deni Surjantoro mengungkapkan bahwa terdapat beberapa modus yang marak digunakan para oknum dalam melakukan penipuan.

“Modus pertama biasanya melalui jualan online. Para penipu biasanya memanfaatkan lapar mata para korban terutama jika melihat harga murah,” ungkap Deni sesuai pernyataan persnya di Jakarta, Rabu (05/09/2018).

Deni menjelaskan biasanya barang-barang yang dijual tersebut disertai dengan embel-embel “sitaan bea cukai”, “barang black market”, atau “barang lelang Bea Cukai”.

“Jika melihat ada yang menjual barang seperti itu sudah dapat dipastikan adalah penipuan, meskipun ada lelang yang mengatasnamakan Bea Cukai, prosesnya akan diumumkan melalui situs resmi Bea Cukai, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, atau Kementerian Keuangan,” ujar Deni.

Deni menambahkan, selain modus tersebut di atas, ada juga penipuan menggunakan kurir diplomatik atau hadiah yang dikirimkan dari luar negeri.

“Modusnya oknum penipu akan menelpon atau mengontak korban dan memberitahukan kalau barangnya tertahan di Bea Cukai, dan diharuskan menebus barang tersebut dengan membayar sejumlah uang dan diminta untuk mentransfer uang ke rekening pribadi,” papar Deni.

Diungkapkan Deni, barang yang dikirim menggunakan kurir diplomatik hanya dapat digunakan untuk Koprs Diplomatik, sehingga masyarakat umum tidak mungkin mendapatkan paket tersebut. Jika oknum penipu meminta untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi, maka itu juga dipastikan penipuan.

“Biasanya oknum penipu menyatakan bahwa telah mengirim barang dengan menggunakan jasa ekspedisi yang asing di telinga masyarakat, untuk melancarkan aksinya para oknum juga membuat website tracking barang kiriman guna meyakinkan korban,” jelas Deni.

Yang wajib diketahui adalah jika mengalami salah satu kasus di atas, masyarakat diminta untuk tidak panik dan terburu-buru mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi.

“Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya dengan orang yang menelepon dan mengaku sebagai petugas Bea Cukai apalagi menggunakan nomor handphone pribadi, selain itu untuk mengecek status barang kiriman masyarakat dapat mengakses situs www.beacukai.go.id/barangkiriman,” tambah Deni.

Apalagi baru-baru ini ditemukan modus kejahatan di mana para oknum menghubungi korban menggunakan nomor yang berawalan +1500 dengan tiga nomor belakang bervariasi.

Perlu dipahami nomor contact center Bea Cukai adalah 1500225 dan berdasarkan peraturan Menkominfo, nomor call center tidak menggunakan awalan tanda tambah (+) sehingga jika ada dari masyarakat yang dihubungi orang dengan menggunakan nomor +1500 dengan tiga nomor belakang bervariasi dan mengaku sebagai petugas Bea Cukai, itu bisa dipastikan penipuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: