Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Bakal Bagikan 900 Kartu GPN ke Delegasi IMF-WB

BNI Bakal Bagikan 900 Kartu GPN ke Delegasi IMF-WB Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Denpasar -

BNI akan mengenalkan program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dengan menerbitkan sekitar 900 kartu debit berlogo garuda itu kepada delegasi pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali, Oktober 2018.

"Masing-masing orang diberi satu kartu. Nominalnya tergantung, dari panitia memberikan ke delegasi, yang mengisi uangnya mereka. Kami hanya mendukung kartu saja," kata kepala BNI Kantor Wilayah Bali, NTB dan NTT Eko Setyo Nugroho di Denpasar, Kamis (6/9/2018).

Menurut dia, kartu debit GPN itu dapat digunakan untuk transaksi keuangan, di antaranya menarik uang tunai di ATM, pembayaran termasuk membayar akomodasi penginapan melalui mesin data transanksi atau EDC.

Bank BUMN itu, kata dia, sedang menyiapkan finalisasi desain kartu berlogo GPN khusus pada pertemuan akbar bidang ekonomi dan keuangan itu.

Dia mengatakan, sebanyak 900 kartu debit GPN itu diharapkan menjadi sosialisasi awal kepada para delegasi, sedangkan sisanya masih akan menggunakan kartu yang konvensional seperti yang berlaku selama ini.

Pertemuan IMF dan Bank Dunia dijadwalkan berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri sekitar 15 ribu orang delegasi. Mereka terdiri dari para kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, pelaku usaha, akademisi, hingga media dari 189 negara.

Sebelumnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan GPN merupakan solusi dalam rangka menciptakan ekosistem pembayaran yang saling interkoneksi dan dapat dioperasikan satu sama lain.

"Ke depan diharapkan dapat mencapai sistem pembayaran nasional yang aman, lancar dan terpercaya," katanya.

Kehadiran GPN, imbuh pria yang akrab disapa CIK itu, diharapkan dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat dan memudahkan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan biaya lebih rendah. Biaya lebih rendah tersebut dapat dinikmati oleh pedagang atau merchant dengan penurunan biaya (MDR) yang semula dikenakan berkisar 2-3% menjadi 1%.

Biaya yang lebih rendah tersebut, ucap CIK, karena pelaksananya kini dilakukan oleh lembaga dalam negeri tidak lagi menggunakan lembaga asing.

Sejak diluncurkan pada 4 Desember 2017, perkembangan GPN di Bali, kata dia, dinilai cukup baik. Bank sentral itu mencatat data statistik kartu ATM atau debit GPN di Bali sampai Juni 2018 yang telah beredar di Bali mencapai 42.607 unit, stok mencapai 118.074 unit, komitmen tambahan kartu GPN perbankan mencapai 252.750 unit.

Selain itu mesin ATM siap GPN di Bali mencapai 2.450 unit dan jumlah mesin EDC siap GPN mencapai 11.797 unit. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: