Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Marah: Kita Jangan Main-mainkan Politik untuk Mata Uang

Luhut Marah: Kita Jangan Main-mainkan Politik untuk Mata Uang Kredit Foto: Kemenko Maritim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak dipolitisasi.

"Kita jangan main-mainkan politik untuk 'curency' (mata uang) ini karena dampaknya pada semua rakyat kecil. Kalau semua orang melakukan itu (politisasi) itu saya kira pengkhianatan pada negara," katanya di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Luhut menjelaskan pemerintah telah mengupayakan sejumlah cara untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia, terutama di tengah gejolak yang tengah terjadi saat ini.

Pemerintah, lanjut mantan Menko Polhukam itu, juga mendengarkan masukan dari pasar terkait apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi yang ada.

Kebijakan soal B20 yang sudah berlaku mulai September ini, katanya, diharapkan dapat mengurangi impor minyak sehingga membantu menyeimbangkan neraca perdagangan.

"Kita harus membuat seimbang antara ekspor dan impornya," katanya.

Kewajiban pemenuhan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) juga diharapkan dapat menghemat hingga US$2 miliar.

Sektor pariwisata yang terus digenjot juga diharapkan dapat menambah penerimaan negara. Begitu pula dengan penaikan tarif pajak penghasilan (PPh) impor terhadap 1.147 barang konsumsi yang diharapkan juga dapat mengatasi defisit neraca transaksi berjalan.

"Kita akan coba terus upaya ini sampai nanti rupiah bisa kembali di kisaran Rp14 ribu," katanya.

Luhut juga memastikan proses pengambilan keputusan yang saat ini dilakukan pemerintah menjadi salah satu hal positif untuk memperbaiki ekonomi.

"Saya rasa sudah cukup, tinggal beritahu pasar tidak usah khawatir," pungkasnya.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: