Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Naik, Krakatau Steel Yakin Raih Untung di Akhir 2018

Penjualan Naik, Krakatau Steel Yakin Raih Untung di Akhir 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) pada paruh pertama 2018 mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 24,44% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan Krakatau Steel, Tardi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I-2018 sebesar 5,17% mendorong peningkatan konsumsi baja nasional sebesar 5,51%. Di sisi lain, peningkatan harga baja global mendorong peningkatan harga baja di pasar domestik. Hal ini berpengaruh pada peningkatan pendapatan perseroan sebesar 34,75% menjadi US$854,27 juta dari sebelumnya US$633,98 juta.

"Ini adalah momentum kebangkitan Krakatau Steel. Saat ini Krakatau Steel berada dalam posisi on the track karena kinerja sudah membaik, sehingga di akhir tahun ini bisa meraih untung," jelas Tardi usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Krakatau Steel di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Dia melanjutkan, perseroan berfokus untuk segera menyelesaikan proyek-proyek strategis Krakatau Steel agar segera dapat memberikan kontribusi positif kepada perusahaan.

Di sisi internal, perseroan melakukan berbagai upaya perbaikan kinerja untuk menjadikan perseroan sehat dan tumbuh secara berkesinambungan. Di antaranya melalui meningkatkan likuiditas, menyelesaikan proyek strategis, transformasi sales dan marketing, program efisiensi biaya melalui pola operasi yang optimal, optimalisasi aset, dan restrukturisasi keuangan.

Sehingga pada semester I-2018, perseroan dapat membukukan laba operasi sebesar US$9,34 juta, naik lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$4,44 juta.

Tardi menyatakan, kinerja perseroan di semester I-2018 menunjukan perbaikan yang signifikan. Efisiensi dan pembenahan dari perseroan mampu meningkatkan laba usaha dan menurunkan angka kerugian dengan signifikan.

"Kami optimistis dapat mencapai untung pada tahun ini. Pada 2017 saja, efisiensi yang berhasil didapat dari logistik seperti pengadaan gas, bahan baku dan lainnya mencapai US$10 juta," tambahnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: