Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Sejumlah Sebab Ketidakpastian Ekonomi Global Meningkat

Ini Sejumlah Sebab Ketidakpastian Ekonomi Global Meningkat Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa ketidakpastian ekonomi global meningkat di tengah pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, yakni kuatnya laju ekonomi AS dibandingkan negara di kawasan Eropa, Jepang, serta Tiongkok.

Kepala Grup Riset Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter BI Reza Anglingkusumo menuturkan, ketidakpastian turut diikuti dengan kenaikan Fed-Fund Rate, ketegangan perdagangan antara AS dan sejumlah negara, serta risiko rambatan dari gejolak ekonomi di Turki dan Argentina. 

"Ketidakpastian ini memicu pembalikan modal asing dan apresiasi nilai tukar dolar AS secara luas, sehingga turut menekan nilai tukar mata uang global, khususnya negara Emerging Market, termasuk Indonesia," katanya dalam Diskusi Panel Investor Gathering yang diselenggarakan di kantor BEI dengan tema Menyikapi Volatilitas Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (7/9/2018).

BI melihat peningkatan tren impor perdagangan di Indonesia mencerminkan peningkatan permintaan dan aktivitas ekonomi domestik, namun di sisi lain turut berdampak pada peningkatan defisit transaksi berjalan yang mencapai US$8 miliar di kuartal II-2018. 

Untuk itu, dibutuhkan penguatan di bidang ekspor barang dan jasa, sehingga mampu menekan tren defisit transaksi berjalan pada 2018 sesuai dengan target di kisaran 2,5-3,0% dari GDP.

Secara khusus, untuk menekan defisit transaksi berjalan, BI mendukung implementasi program B20, sinergi dalam akselerasi penerimaan devisa, serta mendukung kebijakan fiskal untuk mendorong ekspor dan mengurangi impor.

Ke depan, BI melihat prospek nilai tukar rupiah diperkirakan tidak seberat tahun ini seiring pengendalian laju inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2018 dan 2019 masing-masing berkisar di 5,0-5,4% dan 5,1-5,5%. Adapun laju inflasi diperkirakan stabil di kisaran 3,5%+1% untuk 2018 dan 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: