Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog Maluku Kawal Ketat Empat Komoditi Kebutuhan Pokok

Bulog Maluku Kawal Ketat Empat Komoditi Kebutuhan Pokok Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Ambon -

Perum Bulog Maluku mengawal harga dan stok empat komoditi utama kebutuhan pokok yakni beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu.

"Kami tetap mengawal dan mengawasi kebutuhan pokok ini apalagi menjelang hari-hari besar keagamaan permintaan cukup banyak dan terjadi lonjakan harga," kata Kepala Devisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku Arif Mandu di Ambon, Sabtu (8/9/2018).

Kalau ada kenaikan harga, Bulog melaksanakan operasi pasar agar masyarakat tidak perlu takut, apalagi beras di gudang Bulog Maluku terisi penuh.

Dia merincikan stok yang ada sekarang ini yakni untuk beras tercatat sebanyak 16.000 ton, terdiri dari beras jenis PSO dan beras jenis komersial sebanyak 2.000 ton.

"Kemudian yang baru selesai bongkar sebanyak 1.000 ton, selain itu ada menyusul lagi 1.500 ton dari Sulawesi Selatan dan 1.000 ton dari Jawa Timur," ujarnya.

Jadi banyak yang keluar dan ada juga yang masuk, lanjutnya, kondisi ini berjalan terus menerus.

Untuk gula pasir kristal putih saat ini sebanyak 2.500 ton, minyak goreng sekitar 132 ton, tepung terigu sebanyak 38 ton, disampinmg bawang putih sebanyak 1.000 ton.

"Jadi stok yang ada ini selalu kita jaga dan ada saja penambahan, rencananya untuk minyak goreng nantinya sekitar 40.000 ton dan tepung terigu sebanyak 13.000 ton," ujarnya.

Bulog selalu menjaga untuk persediaan selama tiga bulan kedepan atau tiga bulan penyaluran, jadi selalu saja tersedia, apalagi untuk beras di Maluku penyalurannya rata-rata sebanyak 3.000 ton di Divre Maluku secara keseluruhan (Maluku dan Maluku Utara).

Oleh karena itu, untuk beras Bulog Maluku harus menyediakan minimal 9.000 ton harus tersedia untuk permintaan tiga bulan.

Aris menambahkan, selain ada kegiatan operasi pasar, ada juga mitra operasi pasar yang mencapai 50 orang pedagang dan juga rumah pangan kita (RPK) yang tersebar di sejumlah titik yang sekarang ini jumlahnya mencapai 540 unit.

"Jadi sekarang ini kita akan aktifkan semua outlet-outlet ini dan akan memperluas ke daerah lain, jadi bukan saja di Kota Ambon tetapi sampai ke Maluku Tengah (Malteng), Seram Bagian Barat (SBB), Buru dan Buru Selatan, di samping kabupaten yang lain agar masyarakat dimana-mana dapat membeli beras dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: