Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HIPMI Siap Ikuti Langkah Bang Sandi Uno Tukarkan Dolar

HIPMI Siap Ikuti Langkah Bang Sandi Uno Tukarkan Dolar Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Bandung -

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat menyatakan siap mendukung aksi menukarkan mata uang dolar Amerika ke dalam rupiah sebagai salah satu upaya menyelamatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Kita juga akan mengikuti langkah Bang Sandiaga Uno yang menukarkan dolar ke rupiah. Tapi sebagian kita tukarnya karena ada beberapa barang jadi yang dibutuhkan oleh kita, itu dibelinya harus pakai dolar," kata Ketua Pokja Kewirausahaan BPD HIPMI Jawa Barat Helma Agustiawan, di Bandung, Minggu.

Dia mengaku saat ini pengusaha lokal tengah dipusingkan pelemahan nilai rupiah yang nyaris menembus Rp15.000 terhadap dolar Amerika sehingga menyulitkan pembelian bahan baku impor.

Selain itu, lanjut Helma, pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar membuat pengusaha memilih menunda dalam melakukan investasi, misalnya pembelian mesin produksi yang didatangkan dari luar negeri.

"Pusing deh. Ada beberapa pesanan kaos kaki dan seragam dari Malaysia. Harga penawaran yang kita kirim harus direvisi kembali. Mereka juga komplain karena harga naik 15 hingga 20 persen," katanya.

Meskipun demikian, Hipmi Jawa Barat terus berupaya untuk keluar dari masalah pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar salah satunya dengan membidik kerja sama dengan negara lainnya seperti Jepang.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat untuk memperkuat kerja sama dengan Shizuoka-Jepang.

Dia menilai kerja sama bisnis dengan Shizuoka punya arti penting untuk membuka pasar ekspor baru di luar pasar tradisional (Amerika) dan juga untuk mendorong perdagangan luar negeri yang kini tengah lesu akibat perang dagang China-Amerika.

"Tidak hanya itu kerja sama business to business dengan pengusaha di Jepang diharapkan mengurangi ketergantungan terhadap dolar," katanya.

Menurut dia, pengusaha dari kedua negara bisa menentukan mata uang yang akan digunakan untuk transaksi, misalnya menggunakan Euro atau Yen.

"Selain dengan Jepang, kami juga mengembangkan pasar ekspor ke Uni Eropa melalui Belanda dan Belgia. Salah satunya dengan ekspor ikan," kata Helma.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: