Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nusron Wahid Lakukan Penjajakan Kerja Sama Penempatan TKI ke Polandia

Nusron Wahid Lakukan Penjajakan Kerja Sama Penempatan TKI ke Polandia Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan penjajakan kerja sama dalam rangka penempatan tenaga kerja semi profesional ke negara Polandia. Penjajakan kerjasama dilakukan Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid atas dasar undangan dari Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter. F. Gontha pada April 2018 lalu.

Kunjungan ini dilakukan guna menjajaki kemungkinan kerja sama penempatan tenaga kerja semi profesional, terutama untuk tenaga galangan kapal, pemotong dan packaging tangkapan ikan salmon. Menurut estimasi, pemerintah Polandia membutuhkan sekitar 20.000 (dua puluh ribu) tenaga kerja asing dari berbagai negara.

Nusron Wahid menyatakan, bahwa setelah meeting selama 3 (tiga) hari dengan calon user dan agen di Polandia dengan ditemani dan dipandu staf KBRI Warsawa, ada dua request dari BNP2TKI kepada calon user dan agen di Polandia.

“Hal ini kami butuhkan dalam rangka melindungi calon pekerja migran Indonesia, agar jangan sampai salah jalur dan tidak sesuai dengan keinginan user yang ujung-ujungnya bisa berdampak disharmoni dan konflik hubungan industrial di negara penempatan,” ujar Nusron Wahid dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (10/09/2018).

Ditambahkan Nusron Wahid, bahwa hingga saat ini, pihak BNP2TKI sudah berkali-kali mengejar data spesifikasi tersebut kepada calon user dan agen, tapi justru kelambatan ada dari pihak mereka. Padahal dari data tersebut, nantinya menjadi pegangan bagi BNP2TKI untuk menawarkan dan mobilisasi ke pusat pelatihan tenaga kerja, sekolah tinggi dan kampus-kampus, supaya bisa mendapatkan informasi yang valid dan kredibel.

“Sudah ada sekitar seribu lima ratus orang tenaga kapal yang sudah kami upgrade. Memang mereka sudah dikirim juga untuk data yang tenaga pemotong ikan, tapi standar gajinya tidak jauh dengan standar gaji di Indonesia, sehingga kurang peminatnya.” jelasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: