Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Sebut Sail Moyo sebagai Awal Kebangkitan Wisata NTB, Luhut: Solusi Atasi CAD

Jokowi Sebut Sail Moyo sebagai Awal Kebangkitan Wisata NTB, Luhut: Solusi Atasi CAD Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mewakili Presiden RI Jokowi meresmikan Sail Moyo Tambora 2018 di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) kemarin, Minggu (9/9/2018). Perhelatan nasional ini diselenggarakan sebagai tonggak kebangkitan pariwisata di NTB pascagempa.

Dalam sambutannya yang dibacakan Menko Luhut, Jokowi menyebutkan bahwa perhelatan Sail Moyo Tambora 2018 menjadi awal dari perbaikan pariwisata Lombok dan Sumbawa pascagempa yang menerpa Nusa Tenggara Barat (NTB) secara beruntun dalam beberapa waktu terakhir.

"Untuk itu saya mengapresiasi atas terselenggaranya event yang juga diisi dengan rangkaian kegiatan amal dan bakti sosial, sehingga dapat membangkitkan kembali semangat dan mengurangi beban saudara-saudara kita yang terdampak gempa," kata Luhut membacakan sambutan presiden seperti dalam rilis yang diterima redaksi Warta Ekonomi, Senin (10/9/2018).

Dalam pidato presiden, semua pihak diminta berpartisipasi menunjukkan solidaritas. Ia mengajak jajaran kementerian lembaga pusat dan daerah, serta seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Sail Moyo Tambora sebagai momentum kebangkitan pariwisata NTB.

Menambahkan pidato presiden, Luhut menjelaskan bahwa keadaan rupiah di Indonesia sampai saat ini baik-baik saja. 

"Keadaan rupiah kita baik-baik saja walaupun di bawah tekanan krisis global. Kami tetap berusaha mengatasi dengan langkah-langkah yang terukur," terang Luhut yang juga tergabung sebagai anggota tim ekonomi bersama Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Ketua OJK.

Luhut menjelaskan, arahan presiden untuk membangkitkan pariwisata, misalnya di NTB, adalah salah satu solusi menghadapai tekanan ekonomi global yang dirasakan banyak negara, termasuk Indonesia.

"Pariwisata ini akan kami dorong untuk menjadi salah satu solusi pemerintah dalam mengatasi dampak trade war antara Amerika Serikat dan Tiongkok," jelasnya.

Luhut memproyeksikan Indonesia akan memperoleh revenue senilai US$20 miliar dari pariwisata dengan target 20 juta turis.

"Dan kami ingin turis tambah, tahun depan target 20 juta turis masuk ke Indonesia," papar dia.

Sebagai informasi, target tersebut berdasarkan perhitungan bahwa setiap kedatangan 1 juta wisatawan asing setara dengan pemasukan US$1 miliar untuk Indonesia. Ia menerangkan, pendapatan tersebut bisa memperbaiki keseimbangan neraca perdagangan Indonesia yang saat ini terpengaruh kondisi ekonomi global.

"Kalau dikurangi dengan angka turis kita yang pergi ke luar negeri, mungkin kita akan mendapat sekitar US$7,5 miliar. Jadi, total Current Account Deficit (CAD) kita bisa single digit tahun depan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: