Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Truk Pengangkut Pasir Dianggap Meresahkan Warga

Truk Pengangkut Pasir Dianggap Meresahkan Warga Kredit Foto: Illustratorfree.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warga Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres Jakarta Barat menuntut operator perusahaan truk menerapkan pembatasan jam operasional akibat sering terjadinya kecelakaan lalu lintas. Lurah Tegal Alur Moch. Suratman saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa mengatakan warganya telah menuntut pembatasan jam operasional truk muatan, karena sering melintas di jam aktifitas masyarakat dan menyebabkan kecelakaan.

"Tuntutan warga hanya pembatasan jam operasional dari jam 21.00 WIB hingga 05.00 WIB. Jadi, tidak banyak," ujarnya.

Hingga kini, Suratman mengatakan telah mengundang operator perusahaan truk muatan untuk upaya mediasi dan mendiskusikan hal tersebut. Namun dari pihak operator perusahaan truk belum mendatanginya.

"Mudah-mudahan besok atau lusa akan ada mediasi dengan perusahaannya karena selama ini tuntutan warga belum terpenuhi," jelasnya.

Di sisi lain, ia menambahkan aspirasi warga, sebelum terjadinya kecelakaan antara truk muatan dan pengendara motor, telah ditampung pada Senin di Kecamatan Kalideres dan akan diteruskan ke tingkat kota. 

Sementara di kesempatan berbeda, anggota Lembaga Masyarakat Kota yang juga tokoh masyarakat di Kecamatan Kalideres, Yasin mengungkapkan aksi protes warga yang melempari truk muatan dengan batu merupakan puncak dari kegeraman warga. Seringkali kecelakaan di daerah tersebut disebabkan oleh sejumlah truk muatan pasir yang menuju proyek reklamasi Teluk Jakarta - Banten. Truk tersebut melaju dengan kecepatan tinggi.

Dia mengatakan, bila hal ini masih terus terjadi, kemungkinan akan ada aksi yang lebih besar. Perihal warga yang geram atas kejadian tersebut dan melakukan pengrusakan pada sejumlah truk dibenarkan oleh Ketua RW 15 Kelurahan Tegal Alur Sarbani Misar. Sarbani mengungkapkan, setelah kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut, warga tak hanya melakukan pengrusakan pada truk yang melindas warga bernama Abdullah, 28, warga Kembangan Jakarta Barat.

Sejumlah truk lainnya yang berada di belakang truk pelindas warga tersebut turut menjadi sasaran "sweeping" warga dengan dilempari batu besar saat melintas.

"Warga disini memang emosinya tak terbendung lantaran kesal truk melintas di jam-jam ramai aktifitas warga. Ada ibu-ibu yang mengantar anak sekolah, karyawan berangkat naik motor," ujar Sabrani.

Sabrani pun menambahkan truk-truk tersebut selain menimbulkan kemacetan, juga sering memakan korban. Oleh karenanya, dia berharap agar aspirasi warga mengenai pembatasan jam operasional truk muatan didengar pejabat setempat

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: