Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pria Ini Ciptakan Bisnis yang Menjadi Solusi untuk Sejahterakan Para Petani

Pria Ini Ciptakan Bisnis yang Menjadi Solusi untuk Sejahterakan Para Petani Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berangkat dari memikirkan bahan makanan yang dikonsumsinya tiga kali sehari, yang tidak lain adalah berasal dari para petani, Yohanes Sugihtononugroho (26) mulai menemukan banyak pertanyaan. Yang menjadi tanda tanya besar baginya adalah mengapa para petani justru menjadi golongan yang paling miskin. Sementara hasil produksinya dibutuhkan setiap hari dalam jumlah yang banyak oleh semua orang.

Ternyata, setelah dua minggu melakukan pendekatan kepada para petani untuk meneliti lebih dalam tentang permasalahan yang terjadi di dunia pertanian, Yohanes pun menemukan jawabannya. Masalah terbesar yang di lingkup petani ialah minimnya pengetahuan para petani tentang teknologi dan pendanaan yang tepat. Uang menjadi akar dari berbagai permasalahan yang ada. Para petani harus menjual hasil kelolanya dengan harga murah kepada para tengkulak. Bahkan ironisnya, para petani harus memberikan jaminan anak perempuannya untuk sebuah pinjaman dari lintah darat yang nominalnya kurang dari Rp3 juta. Tentu bukan hal yang sebanding dan tidak manusiawi. 

Maka dengan tekad untuk menyelematkan kehidupan para petani, Yohanes bersama temannya Muhammad Risyad Ganis, menginisiasi sebuah platform yang ia beri nama Crowde untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai modal kerja petani. Dengan metode crowd-lending, Crowde bergerak sebagai platform permodalan yang mengelola dana masyarakat yang kemudian disalurkan pada proyek petani. 

Resmi meluncurkan Crowde pada September 2015, Yohanes dan Risyad pun mulai mengedukasi pasar tentang solusi yang mereka tawarkan untuk dunia pertanian. Dengan metode door to door, memasang iklan dan berbagai strategi pemasaran sudah dilakukan. Berbagai tantangan pun tak henti dijumpai. 

Yohanes mengungkapkan bahwa hal tersulit dalam mengedukasi pasarnya saat itu ialah meyakinkan para petani untuk percaya bahwa Crowde hadir untuk menyelamatkan permasalahan pendanaan mereka, dan berupaya menyejahterakan kehidupan para petani.

"Karena petani itu orangnya pragmatis. Mereka butuh bukti, harus lihat dulu ada satu temannya yang mencoba bareng kita, dan hidupnya menjadi lebih baik, baru seluruh mau," jelas Yohanes kepada tim Warta Ekonomi beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Namun perjuangan Yohanes dan Risyad pun akhirnya membuahkan hasil. Crowde mampu mengajak para petani untuk mencari pendanaan dari para investor yang telah bergabung dengan Crowde. Bahkan saat ini, Crowde telah mencatat 14.000 petani yang berhasil difasilitasi Crowde untuk mendapatkan pendanaan dari 20.000 pendana, dengan total transaksi mencapai US$3,5 juta. Yohanes pun mengaku trafik pertumbuhan Crowde selalu naik setiap tahunnya. 

Crowde juga sudah membuktikan hasil kerja kerasnya melalui kondisi kehidupan para petani. Menurut cerita Yohanes, ada salah satu peternak bebek dengan volume yang sangat kecil, namun setelah memanfaatkan solusi yang ditawarkan Crowde, petani tersebut kini berkembang dan bahkan sudah memiliki 10 store di Jakarta. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: