Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IRT Gandeng Doosan Bangun Pembangkit Listrik Suralaya 9 & 10

IRT Gandeng Doosan Bangun Pembangkit Listrik Suralaya 9 & 10 Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indo Raya Tenaga (IRT) bersama Doosan Heavy Industries & Construction melakukan kerjasama pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) untuk pembangunan pembangkit listrik di Jawa, Suralaya 9 & 10 yang diadakan di Lotte Hotel di Jung-gu, Seoul.

Kedua belah pihak berharap kesepakatan ini memperlancar proses pembangunan, agar sesuai rencana dan mendapat perhatian dari kedua negara.

“MoU ini jelas sangat berarti. Kami berharap proses pembangunan proyek Suralaya 9 dan 10 ini akan lebih lancar ke depannya,” kata Presiden Direktur PT. Indo Raya Tenaga (IRT) Sapto Aji Nugroho, usai penandatanganan yang juga disaksikan Presiden Joko Widodo, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Badan Koordinasi Pengelolaan Investasi, Thomas Lembong,  Menteri Perdagangan dan Industri Korea Selatan, Baek Woon Gyu dan Yun Seok Won selaku pucuk pimpinan EPC Business Group Doosan Heavy Industries & Construction.

Penandatanganan MOU ditujukan untuk memperkuat kerja sama Indonesia - Korsel bidang industri. Sapto Aji Nugroho menjelaskan, Doosan terpilih sebagai “preferred bidder” dalam proses pengadaan Engineering/Procurment/construction untuk proyek IPP Jawa 9 & 10. Doosan dalam proposal tendernya, menyertakan opsi dukungan oleh K-exim dan K-Sure yang adalah export credit agency dari Kor-Sel.

Sementara itu, Yun mengatakan  total biaya konstruksi diperkirakan mencapai 1,9 triliun won.  Sedang untuk penerimaan pesanan Doosan Heavy Industries & Construction diperkirakan mencapai sekitar 1,5 triliun won.

"Dengan MOU ini, kami akan dapat lebih memperkuat kemitraan kami dengan pemerintah Indonesia dan klien," kata Yun.

Ia menambahkan, melalui keberhasilan pelaksanaan proyek ini, pihaknya berniat lebih luas berkontribusi dalam upaya mengurangi kekurangan daya listrik di Indonesia. “Kami berencana untuk memperluasnya,” katanya.

"Kami akan memulai pembangunan pada kuartal pertama tahun depan karena kami harus mengumpulkan dana," imbuhnya

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, ini merupakan rombongan terbesar yang diajak karena membawa 104 pengusaha ikut dalam forum ini sebagai tanda membaiknya hubungan dagang, investasi dengan Korea Selatan yang sangat baik.

Ketua Kadin ini juga mengungkapkan bahwa masih banyak potensi-potensi perdagangan dan investasi antara Indonesia-Korea yang belum digali.

"Kita, Indonesia sangat terbuka akan investasi yang masuk ke Indonesia," kata Rosan seperti dilansir dari Antara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: