Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Cabai Merah di Medan Naik Hingga 50%, Kementan Bilang Turun

Harga Cabai Merah di Medan Naik Hingga 50%, Kementan Bilang Turun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Medan -

Harga cabai merah mengalami kenaikan dalam 3 hari terakhir. Kenaikan harga cabai merah di kota Medan cukup signifikan belakangan ini. Di awal bulan harga cabai merah sempat bertahan dikisaran Rp24 ribu per Kg. Namun saat ini harga cabai merah mengalami kenaikan hingga mencapai Rp36 ribu per Kg. Atau naik sekitar 50% dibandingkan dengan harga di pekan pertama bulan ini.

Sejumlah pedagang menyatakan bahwa kenaikan harga ini terkait dengan pasokan yang berkurang dari wilayah kota Berastagi. Sejumlah distributor dari wilayah tersebut tidak optimal dalam mensuplai barang kebutuhan pokok khususnya cabai saat ini. 

Ketua Tim Pemantau Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan setelah ditelusuri, ternyata memang intensitas hujan yang sangat lebat dalam 3 hari belakangan menjadi pemicu kenaikan harga cabai.

"Petani terganggu dalam memanen cabainya, demikian halnya juga dengan masalah distribusi di lapangan. Selain itu, intensitas hujan yang tinggi juga mengakibatkan beban biaya produksi cabai menjadi lebih mahal," katanya, Rabu (12/9/2018).

Hal ini dikarenakan petani harus mengeluarkan biaya tambahan untuk merawat tanaman cabai khususnya terkait dengan kebutuhan pestisida.

"Kalau kenaikan harga cabai ini dikaitkan dengan pelemahan rupiah. Saya bisa pastikan tidak berkaitan sama sekali. Karena harga bawang putih yang merupakan komoditas impor harganya justru mengalami penurunan saat ini. Harga bawang putih saat ini turun dikisaran Rp20 ribu per Kg, dari sebelumnya (awal bulan) dikisaran Rp24 ribu per Kg," ujarnya. 

Selain bawang putih, harga telur ayam juga sudah mulai turun belakangan ini. Harga telur ayam turun dikisaran Rp22 ribu per Kg, dari sebelumnya di akhir bulan kemarin yang masih bertahan dikisaran Rp24 ribu per Kg. Saya melihat potensi harga telur ayam turun di rentang Rp19 ribu hingga Rp21 ribu akan tercipta di akhir bulan ini.

"Hal ini didorong oleh siklus pergantian ayam indukan petelur yang saya pikir sudah memasuki masa produktifitas yang mendekati optimal. Selain itu, kenaikan harga telur sebelumnya yang sempat diperdebatkan saat ini sudah lewat 8 pekan. Artinya siklu ayam indukan sudah kembali normal dan jatrga telur ayam di perkirakan turun," pungkasnya. 

Sebelumnya, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian menyatakan bahwa pemerintah telah mengamankan harga dan pasokan komoditas cabai dan bawang pada Agustus 2018, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. 

"Harga aneka cabai dan bawang bulan Agustus di pasar induk dan pasar ritel Jakarta cenderung turun signifikan dibandingkan bulan lalu. Hal ini disebabkan oleh pasokan yang meningkat," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Yasid Taufik di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: