Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTBA Siasati DMO dengan Ekspor Batu Bara Medium to High Calorie

PTBA Siasati DMO dengan Ekspor Batu Bara Medium to High Calorie Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada 2018 ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai mengekspor batu bara medium to high calorie sebagai strategi PTBA dalam menyiasati Domestic Market Obligation (DMO). Hingga akhir semester II tahun 2018 ini, PTBA akan meningkatkan penjualan batu bara high calorie-nya untuk pasar ekspor.

Corporate Secretary PTBA, Suherman, menerangkan bahwa PTBA telah mulai melakukan hilirisasi batu bara. Hal ini terlihat dari penandatanganan kesepakatan kerja sama hilirisasi batu bara yang dilakukan PTBA dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada Desember 2017 lalu. Melalui hilirisasi ini, batu bara akan diubah menjadi produk turunan batu bara yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

"Sebagai anggota holding BUMN Industri Tambang, PTBA juga telah siap bersinergi dengan anggota holding BUMN Industri Tambang lainnya. Berbagai sinergi antar holding BUMN Industri Tambang telah disiapkan antara lain proyek PLTU Halmahera Timur berkapasitas 2x40 MW," jelas Suherman dalam rilis di Jakarta, Rabu (12/09/2018).

Pada proyek ini, Suherman melanjutkan, PTBA akan menyediakan pasokan energi bagi pabrik baru Feronikel milik PT Antam Tbk di Halmahera Timur. PTBA juga akan melakukan sinergi dengan PT Inalum (Persero) Tbk pada proyek PLTU Kuala Tanjung berkapasitas 2x350 MW yang akan menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik ekspansi Alumunium Smelter II.

"Melalui hilirisasi batubara ini, PTBA berharap dapat terus meningkatkan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan PTBA. Melalui hal tersebut, PTBA dapat terus berkontribusi untuk perekonomian Indonesia melalui penerimaan devisa serta Penerimaan Negara Bukan Pajak," tambahnya.

Sepanjang semester I tahun 2018 PTBA meraih laba bersih sebesar Rp2,58 triliun atau meningkat 49% dari laba semester I tahun 2017 sebesar Rp1,72 triliun. Selain itu, pendapatan PTBA juga mengalami kenaikan 17% dari pendapatan semester I tahun 2107 menjadi Rp10,53 trilun. Salah satu faktor pendukung peningkatan pendapatan PTBA adalah penjualan batu bara ekspor dengan menjual batu bara kalori tinggi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: