Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga: Manufaktur Sumbang 20% PDB

Airlangga: Manufaktur Sumbang 20% PDB Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah perkembangan baik tentang ekonomi Indonesia dan keunggulan sektor industri nasional kepada para investor Korea Selatan.

"Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, yang telah memetakan pertumbuhan ekonomi sejak berhasil mengatasi krisis keuangan Asia pada akhir 90an," kata Airlangga saat menghadiri Forum Bisnis dan Investasi 2018 di Seoul, Senin (10/9/2018).

Ia mengatakan, pada triwulanII-2018, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,27% atau naik 4,21% dibanding triwulan I-2018. Kuartal II-2018 menjadi pertumbuhan tertinggi pada periode yang sama sejak 2014. Adapun triwulan II tahun lalu berada di angka 5,01%.

"Sektor industri manufaktur konsisten menjadi pendorong utama pada perekonomian Indonesia yang berkontribusi lebih dari 20% terhadap PDB nasional," Ucapnya.

Adapun kinerja tertinggi dari sektor manufaktur pada kuartal II-2018, yakni industri plastik dan karet yang tumbuh 11,85%, diikuti industri makanan dan minuman 8,67%, industri kulit dan alas kaki 11,38%, serta industri tekstil dan pakaian 6,39%.

Selain itu, berdasarkan laporan tahunan Bank Dunia terbaru, peringkat Indonesia meningkat dari 91 pada 2016 menjadi ke-72 pada 2017 di antara 190 negara dalam penilaian kemudahan melakukan bisnis. Bahkan, Indonesia diakui sebagai salah satu Top Improvers dengan posisi di atas India, Brasil, dan Filipina.

Global Competitiveness Report menunjukkan peringkat indeks daya saing Indonesia naik dari tingkat 41 pada 2016-2017 menjadi posisi ke-36 periode 2017-2018 di antara 137 negara.

"Berbagai lembaga pemeringkat internasional juga telah meningkatkan status Indonesia ke tingkat layak investasi, seperti Moody's, Fitch, JCR, R&I, serta Standard & Poor. Ini capaian yang sangat positif," imbuhnya.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia membuka kemudahan jalan bagi arus masuk investasi dengan terus menciptakan iklim usaha yang kondusif. Untuk mendorong investor menambah modal, pemerintah juga memberikan sejumlah insentif fiskal, seperti tax holiday, tax allowance, dan fasilitas bea masuk.

"Bahkan, akan ada skema super deductible tax untuk industri yang melakukan kegiatan inovasi dan vokasi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: