Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertemuan IMF-World Bank Diklaim Tak Sekadar Buang Duit Negara

Pertemuan IMF-World Bank Diklaim Tak Sekadar Buang Duit Negara Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Nusa Dua -

Bank Indonesia memperkirakan sekitar 3.500 hingga 5.000 investor mancanegara akan menghadiri pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali, 8-14 Oktober 2018.

"Yang perlu kami perhatikan juga adalah kehadiran para investor, mereka merupakan para petinggi perusahaan dengan portofolio triliun dolar," kata Kepala Unit Khusus di Bank Indonesia untuk Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Peter Jacobs di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Dia mengklaim pertemuan keuangan terbesar tersebut diharapkan menjadi momentum dalam mengenalkan potensi di Indonesia di mata para penanam modal dunia itu. Selain ribuan pengusaha atau investor itu, pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali akan dihadiri sekitar 3.000 hingga 4.000 delegasi resmi, pengamat (1.000), wartawan (1.000), staf IMF dan Bank Dunia (1.500), institusi lainnya (1.000), serta pihak terkait lainnya mencapai sekitar 1.500 orang. 

Selain itu, menjadi momentum bagi sektor perdagangan dan investasi untuk mengenalkan produk unggulan Indonesia kepada dunia, mengenalkan peluang investasi dan usaha di Tanah Air. Benefit untuk jangka panjang lain, kata dia, mempromosikan potensi pariwisata dan bisnis pertemuan, insentif, konvensi dan pameran atau "MICE" serta momentum perbaikan infrastruktur pariwisata.

Dia menjelaskna pertemuan yang membahas perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu terkini lainnya itu terbagi dalam tiga sesi utama IMF dan Bank Dunia. Pertemuan pertama yakni sidang umum, kemudian IMFC yang dihadiri seluruh gubernur bank sentral dan "Development Committee" (DC) yakni pertemuan para menteri keuangan.

Sesi pendukung lain dalam pertemuan itu yakni pertemuan 20 negara ekonomi dunia atau G-20, pertemuan negara berkembang atau G-24, pertemuan negara Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan atau BRICS serta pertemuan regional lainnya.

Kegiatan lain yang akan mewarnai pertemuan yang dilaksanakan di Nusa Dua itu yakni seminar, diskusi dan jumpa media. Selain itu, Peter menambahkan akan ada 2.000 kegiatan paralel lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta termasuk para akademisi dan pihak terkait lainnya.

 

"Kegiatan paralel itu tidak hanya dilaksanakan di Nusa Dua tetapi juga di Kuta, Seminyak dan tempat terdekat dari Nusa Dua lainnya," ucap Peter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: