Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Underground Mining Solusi Menipisnya Cadangan Batubara Indonesia

Underground Mining Solusi Menipisnya Cadangan Batubara Indonesia Kredit Foto: Yosi Winosa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cadangan batubara Indonesia yang menipis, hanya sekitar 26,2 miliar ton atau setara 2 persen dari total cadangan batubara dunia, dan hanya berumur 56 tahun jika diasumsikan tidak ditemukan cadangan baru, membuat pemerintah putar otak. Underground mining dinilai sebagai salah satu solusi untuk masalah tersebut.

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Muhammad Wafid, menyatakan aktivitas underground mining masih sedikit di Indonesia. Untuk itu perlu dipersiapkan teknologi, peralatan dan kemampuan SDM untuk menuju kesana, mengingat open pit mining site juga sudah terbatas jumlahnya.

Secara umum sektor minerba merupakan sektor yang butuh teknologi dan inovasi dalam pengelolaannya, baik tahap eksplorasi, kegiatan penambangan, hingga proses pengolahan atau pemurnian minerba.

“Dibutuhkan inovasi teknologi untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas pemanfaatan minerba yang lebih efektif dan efisien. Ini jadi tantangan bagi Ditjen Minerba sebagai regulator untuk kelola subsektor minerba yang strategis dan berkelanjutan," lanjutnya. Teknologi dan inovasi juga tidak lepas dalam proses inventarisasi minerba untuk mengetahui lokasi dan jumlah keterdapatan sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara di Indonesia," tuturnya di sela pembukaan pameran “The Mining Innovation Hub 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Pameran sendiri bertujuan untuk mendorong geliat sektor pertambangan. Berbagai seminar turut mewarnai pameran guna membahas berbagai kemajuan teknologi dan perubahan tren pertambangan, kita memerlukan satu wadah yang dapat mempertemukan para pelaku usaha, pemerintah dan akademisi.

Pengusaha tambang dari 9 negara turut hadir untuk membahas teknologi dan inovasi di sektor mineral dan batu bara (Minerba). Mereka datang datang dari China, India, Australia, Swiss, Afrika Selatan, Ceko, Kanada, dan Taiwan.

Mereka menampilkan beragam inovasi, teknologi dan jasa pertambangan. Selain itu juga diisi berbagi informasi dan pengetahuan, sehingga diharapkan acara ini mampu mewadahi pertemuan pelaku usaha, pemerintah dan akademisi untuk menciptakan peluang bisnis di sektor minerba.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: