Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Holding BUMN Tambang Targetkan Ekspor US$2,51 Miliar di Tahun 2018

Holding BUMN Tambang Targetkan Ekspor US$2,51 Miliar di Tahun 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Holding Industri Pertambangan INALUM akan meningkatkan ekspor komoditas pertambangan dan produk hilirisasinya. Hal tersebut juga untuk menopang nilai rupiah dan memperkuat cadangan devisa.

INALUM memproyeksikan penjualan ekspor mineral, batubara dan produk hilirisasinya sebesar US$2,51 miliar di tahun 2018 ini, atau meningkat sebesar 33% dibanding realisasi 2017 sebesar US$1,89 miliar. Kenaikan tersebut terutama ditopang oleh kinerja ekspor PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM).

Dari Januari hingga Agustus 2018, Holding Industri Pertambangan mencatat pertumbuhan nilai ekspor sebesar US$1,57 miliar atau 83% dari pencapaian akhir tahun lalu sebesar US$1,89 miliar.

“Sumber daya alam kita, khususnya mineral dan tambang, sangat kaya. Di industri tambang inilah, Indonesia memiliki daya saing yang sangat baik di dunia. Dengan mendorong hilirisasi di sektor mineral tambang harapan ke depannya akan memberikan keuntungan lebih bagi rakyat dan negara melalui ekspor produk akhir tambang," jelas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno di Jakarta, Kamis (13/09/2018).

Direktur Utama INALUM, Budi G. Sadikin, mengatakan, hal ini sudah menjadi komitmen Holding Industri Pertambangan untuk meningkatkan kinerja ekspor, meningkatkan arus masuk dolar dan memperkuat cadangan devisa negara.

"Devisa hasil ekspor kami seluruhnya ditempatkan di perbankan dalam negeri. Membaiknya kinerja ekspor ini sesuai dengan mandat pembentukan Holding Industri Pertambangan untuk menjadi perusahaan kelas dunia," jelas Budi.

Peningkatan ekspor batubara anggota Holding Tambang yakni Bukit Asam diproyeksi mencapai US$829 juta tahun ini dengan mengekspor 12,1 juta ton batubara atau naik 44,6% dibanding tahun 2017. Ekspor batubara PTBA terutama dikapalkan ke negara-negara Asia seperti Tiongkok, India, Thailand, Hong Kong, dan Kamboja.

Hal yang sama juga dialami oleh ANTAM yang memproyeksikan peningkatan ekspor 66%, senilai US$1,04 miliar di tahun 2018 dibanding US$630 juta ditahun sebelumnya. Proyeksi ekspor ANTAM tahun ini terdiri dari 25 kilo ton nikel dalam feronikel, 4.05 juta wet metric ton bijih nikel, 1.25 juta wet metric ton bijih bauksit dan 12 ton emas.

Ekspor ANTAM terutama dikirimkan ke negara-negara Korea Selatan, Eropa, India, Taiwan, Jepang, Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok.

PT Timah Tbk turut menyumbang devisa yang diproyeksi senilai US$ 563 juta dengan mengekspor 28 kilo ton timah ke pasar Amerika Serikat serta negara-negara di Asia, Afrika dan Eropa.

Untuk INALUM sendiri, ekspor aluminium ingot tahun ini diproyeksikan mencapai 40 kilo ton, senilai US$ 79 juta dengan tujuan ekspor ke negara-negara Jepang, Swiss, Singapura, Inggris, Australia, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Belanda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: