Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia-Korea Selatan Kerja Sama Investasi US$5,76 Miliar

Indonesia-Korea Selatan Kerja Sama Investasi US$5,76 Miliar Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Korea Selatan menandatangani 15 nota kesepakatan investasi dengan nilai mencapai US$5,76 miliar. Kesepakatan ini terdiri atas kesepakatan antar korporasi (B to B). Nota kesepahaman itu meliputi sektor energi, properti, mesin, teknologi, dan kosmetika.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, menyampaikan, masih banyak potensi-potensi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korsel yang perlu digali.

”Kami sangat terbuka akan investasi yang masuk ke Indonesia,” kata Rosan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (13/09/2018).

Menurut dia, kali ini merupakan rombongan terbesar yang diajak karena membawa 104 pengusaha ikut dalam ”Forum Bisnis dan Investasi Indonesia-Korea 2018”.

”Ini sebagai tanda membaiknya hubungan dagang dan investasi Indonesia dengan Korsel yang sangat baik,” imbuh Rosan.

Dijelaskan, kesepakatan yang terjadi di sektor industri tersebut, di antaranya Hyundai Engineering bermitra dengan PT Sulfindo Adiusaha untuk pengembangan pabrik kimia yang akan menghasilkan produk vinyl chloride monomer (VCM) dan poly vinyl chloride (PVC) di Merak, Banten dengan nilai investasi US$200 juta.

Kemudian, pengembangan pabrik mesin diesel senilai US$185 juta  yang dilakukan oleh Doosan Infracore dengan PTBoma Bisma Indra (Persero) dan PT Equiti Manajemen Teknologi. Selanjutnya, SD Biotechnologies menjalin kerja sama dengan PT Orion Pratama Sentosa untuk membangun industri kosmetika di Karawang, Jawa Barat (Jabar) senilai US$20 juta .

Selain itu, kemitraan strategis di bidang pengembangan pusat teknologi alat-alat permesinan di Bandung, yang merupakan kolaborasi Korea Institute for Advancement of Technology dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Selain Rosan, hadir sebagai delegasi Indonesia, yakni Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Korsel (KCCI), Park Yongman, berharap forum tersebut dapat memuluskan jalan bagi perusahaan-perusahaan Korsel untuk berinvestasi dalam proyek-proyek inovatif di Indonesia.Apalagi sudah ada arah yang jelas dalam pengembangan industri ke depan melalui peta jalan Making Indonesia 4.0. Menurut dia, ada rencana yang komprehensif bagi pengembangan industri berteknologi tinggi, mencakup teknologi digital, serta bio and hardware automation.

”Sebagaimana perusahaan Korea sangat tertarik dan memiliki pengalaman terbaik di bidang ini, kami berharap kedua belah pihak dapat meningkatkan kolaborasi di masa depan,” papar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: