Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah, Jadi Wirausaha Ternyata Banyak Keuntungannya. Apa Saja, Ya?

Wah, Jadi Wirausaha Ternyata Banyak Keuntungannya. Apa Saja, Ya? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tidaklah benar untuk menyimpulkan bahwa mengejar kesuksesan kewirausahaan lebih baik atau malah lebih buruk daripada mengejar peran pekerjaan di perusahaan? Menjadi wirausahawan bukan untuk semua orang. Namun, tidak setiap pengusaha sukses memiliki keterampilan untuk berkembang dalam lingkungan perusahaan.

Hidup sebagai pengusaha, terutama pada tahap awal bisnis, sangat menantang. Ada unsur ketidakpastian dan risiko yang tidak akan dihadapi ketika memilih untuk pekerjaan yang stabil dengan perusahaan besar. Lebih jauh lagi, keistimewaan di kantor dan gaya hidup biasanya tidak terlalu boros.

Ada berbagai alasan seperti yang dilansir dari entrepreneur.com, mengapa orang lebih memilih untuk mengejar jalur kewirausahaan?

Memecahkan masalah/Mengatasi kebutuhan

Akar kewirausahaan sering kali didasarkan pada pemecahan masalah tertentu. Bagi banyak pengusaha, ide didorong oleh masalah kehidupan nyata yang mereka hadapi. Contoh utama untuk ini adalah Brian Chesky dan Joe Gebbia, pendiri Airbnb.

Kebutuhan untuk akomodasi ramah-saku selain hotel membuat mereka menciptakan model ini. Pengusaha mengidentifikasi kebutuhan atau mencari cara inovatif untuk memecahkan masalah. Namun, fokus mereka untuk resolusi bersifat makro. Solusi yang mereka buat tidak terbatas pada diri mereka sendiri tetapi memiliki dampak luas.

Mengejar gairah

Semangatlah yang menjadi dorongan utama seorang pengusaha. Rasa ambisi yang mendalam untuk sebuah ide yang perlu diwujudkan. Fokus inilah yang memberi pengusaha kemampuan dan kekuatan untuk bergerak maju.

Di era keypad QWERTY, Steve Jobs membayangkan ponsel satu tombol. Semangatnya untuk desain dan fungsi adalah yang mendorong iPhone. Ketika para penentang datang berlimpah, semangatlah yang memberi pengusaha kemampuan untuk sukses.

Berikan kembali kepada masyarakat

Kewirausahaan sosial dan bisnis berdampak mendorong banyak pengusaha. Keuntungan sangat penting, tetapi begitu juga kebutuhan untuk memberi kembali kepada masyarakat. Contohnya adalah Toms Shoes, ketika sepasang sepatu dibeli, sepasang diberikan kepada yang membutuhkan. Demikian pula, ketika sepasang kacamata dibeli, pandangan orang lain dipulihkan melalui program perawatan mata mereka.

Pengusaha tidak mengubah hidup mereka, mereka membuat perubahan dalam masyarakat dan dunia. Microsoft Bill Gates adalah contoh lain dari pengusaha yang sadar sosial. Dia menghabiskan banyak waktu dan uangnya untuk filantropi melalui yayasannya.

Berkembang melampaui batasan

Menjadi pengusaha tandanya menjadi bos bagi dirinya sendiri. Keinginan mereka adalah hidup yang bebas, menjelajahi batas-batas, dan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Kreativitas dan ide mereka tidak terhalang oleh siapa pun. Perencanaan, risiko, dan kerusakan semuanya milik mereka pribadi.

Mereka tidak takut gagal. Bahkan, selama masa resesi, pengusaha dapat beradaptasi dengan cepat dan melakukan diversifikasi bisnis. Kewirausahaan adalah proses yang panjang. Ketekunan adalah kunci, yang membedakan mereka dari pesaing. Pengusaha didorong dan mau mengambil tantangan. Mereka membangun masa depan mereka dengan keberanian mereka sendiri. Kepercayaan diri mereka tinggi dan diarahkan untuk menciptakan sesuatu yang berarti. Contohnya adalah Richard Branson yang perusahaan ketiganya, Virgin, sukses ketika dua perusahaan lainnya tidak.

Pertumbuhan dan ekspansi yang konstan

Kewirausahaan dapat dikejar oleh generasi kedua atau ketiga juga. Seringkali mereka dibiarkan tanpa pilihan selain mengikuti bisnis keluarga. Di sini, pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah faktor pendorong yang sangat besar. Mereka didorong oleh keinginan untuk tampil dan berhasil.

Pengusaha seperti itu menerima tantangan, menghadapi risiko, dan bermain dengan kekuatan mereka. Model termasyhur adalah Richard Eu, anggota generasi keempat dari keluarga Eu Yan Sang. Dia bersama dengan dua sepupu mengambil alih kendali dari perusahaan Eu Yan Sang Chinese Medicine (PTC) yang tersebar di Singapura. Mereka membangun kembali kekaisaran dengan pendekatan modern yang memberikannya identitas merek Asia yang disukainya saat ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: